Ikuti Kami

Ganjar Jatuh Hati Pada Nasi Pecel Ngisor Talok Ngawi 

"Sambalnya uenak tenan, daun singkong yang dicampur mlanding atau petai cina bikin pecel ini beda dengan pecel-pecel lain".

Ganjar Jatuh Hati Pada Nasi Pecel Ngisor Talok Ngawi 
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.kesengsem dengan Pecel Ngisor Talok Kabupaten Ngawi. 

Ngawi, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.sungguh-sungguh kesengsem dengan pecel yang memiliki kelezatan, keunikan dan eksotisme yaitu Pecel Ngisor Talok Kabupaten Ngawi. 

"Sambalnya uenak tenan, daun singkong yang dicampur mlanding atau petai cina bikin pecel ini beda dengan pecel-pecel lain," kata Ganjar usai santap pagi, akhir pekan lalu.

Baca: Dewi Aryani Panen Semangka & Dialog Peluang Usaha Pertanian

Warung tersebut berada di Jalan Sultan Agung Kabupaten Ngawi nomor 98. Penggunaan daun jati sebagai wadah santapan, bagi Ganjar bisa menambah kelezatan nasi pecel Ngisor Talok. Komposisinya pun beda dengan pecel lain, yang menggunakan urapan daun singkong dengan mlanding atau petai cina, ditambah kacang panjang dan mentimun rebus yang dirajang.

"Daun jatinya bikin tambah sedap. Apalagi makannya di samping dapur yang masih pakai kayu bakar yang abunya sedikit beterbangan," kata Ganjar.

Suasana seperti itu membuat Ganjar beromantisme dengan masa-masa kecil ketika dirinya hidup di kaki Gunung Lawu. Karena dapur milik Bu Sri itu tidak jauh beda dengan dapur ibunya di masa itu.

"Justru itu yang bikin pecel ini tambah sedep. Nasinya juga pulen. Wareg tenan (kenyang betul), padahal cuma sedikit tadi nasinya," katanya.

Baca: Putra: Abaikan Dikotomi Tua-Muda, Politik Bicara Kontribusi

Maka tidak heran, warung nasi pecel itu setiap harinya tidak pernah sepi dari pembeli. Bahkan sebelum buka pun, antrean pelanggan sudah berbaris. Ganjar hanya berpesan karena masih kondisi pandemi, protokol kesehatan mesti diterapkan.

"Siap Pak. Yang beli memang kami minta pakai masker. Di depan juga ada beberapa tempat cuci tangan. Yang penting tetap saling menjaga pak," kata pemilik warung, Sri Rahayu.

Quote