Ikuti Kami

Ganjar Usul Ustaz Abdul Somad dan Pihak UGM Duduk Bareng

Ganjar: Kalau mereka didudukkan dan ngobrol. Barangkali setelah duduk jadi enak.

Ganjar Usul Ustaz Abdul Somad dan Pihak UGM Duduk Bareng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengusulkan agar Ustadz Abdul Somad (UAS) dan pihak kampus UGM bertemu. Hal itu, lanjutnya, guna meredam polemik yang tengah bergejolak. 

"Kalau ada polemik, diajak duduk, diajak ngopi, maka dengan cara itu sebenarnya kita bisa ngomong," ujar Ganjar.

Baca: Restu: Masyarakat Harus Bijak Sikapi Ujaran Kebencian UAS

"Kenapa ada yang tidak setuju, bagaimana kalau mereka didudukkan dan ngobrol. Barangkali setelah duduk jadi enak," paparnya lagi.

"Lalu hasil ngobrolnya dipakai jadi komitmen maka dengan cara itu akan enak deh," kata Ganjar.

Diketahui, UGM membatalkan kuliah umum yang diisi oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) di Ruang Utama Masjid Kampus UGM pada Sabtu (12/10) lalu.

Ustaz Abdul Somad (UAS) saat itu direncanakan menjadi pengisi materi kuliah umum bertajuk 'Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Pondasi Kemajuan Indonesia'.

Namun, UGM kemudian membatalkan kehadiran UAS dengan alasan adanya pro kontra yang mewarnai kedatangan ustaz tersebut.

Akan tetapi pembatalan UGM atas kehadiran UAS menuai sejumlah kritik hingga ramai dibahas di media sosial.

Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (14/10), Ganjar Pranowo memberikan usulan agar kedua pihak bisa bertemu.

Ganjar pun mengatakan hal itu tak berbeda seperti kontestasi politik yang bisa meredakan perbedaan.

"Pasca seluruh kontestasi politik waktu tokohnya mau duduk, rata-rata mereka bisa diterima kok. Kalau ada yang tidak diterima mungkin dia haters. Maka ajak aja bicara," ungkap Ganjar.

"Maka saya bilang begitu dilepas satu orang komentar dan itu subjektif maka akan diresonansi berdasarkan view masing-masing dan itu akan subjektif. Maka saya bilang ajak aja ngobrol bareng," pungkasnya.

Kata Rektor UGM soal Penolakan UAS

Sementara itu di tempat yang sama, Rektor UGM Panut Mulyono turut diminta klarifikasi atas pembatalan kuliah UAS di UGM.

Ia menuturkan penolakan tersebut berasal dari adanya pro dan kontra terhadap sosok UAS.

"Sebetulnya kemarin itu kan, salah satu pembicara itu menimbulkan pro dan kontra. Begitu kan?," ujar rektor UGM tersebut pada TvOne, Senin (14/10).

"Nah saya sebagi pimpinan, oke lah kita mau ngaji, mau berbicara tentang islam dan keilmuan, itu fine, tapi lalu ketika datang dari pembicara itu ada pro dan kontra lalu suara itu banyak sekali ya saya dibatalkan saja," paparnya.

Ia menuturkan sebagai pengganti atas batalnya seminar UAS, UGM akan mengadakan forum lainnya.

"Tapi pada saatnya nanti akan ada forum yang lebih baik, yang lebih merepresentasikan dari masyarakat akademik untuk pembahasan hal itu," sebut rektor UGM.

"Dan kita tidak membatasi siapa pun bicara," tambahnya.

Ia menegaskan pembatalan itu bukan karena masalah tema yang diusung UAS.

"Bukan sama sekali (masalah tema)."

Baca: Alasan Pembatalan Kuliah Umum UAS Tak Jelas

"Bukan jadi kontra, tapi pembicaranya yang oleh masyarakat itu ada yang dinilai sesuatu sehingga setuju dengan pembicara itu, ada yang tidak setuju dengan pembicara itu itu," jelasnya kembali.

Saat ditanya penolakan atas kehairan UAS, rektor UGM menuturkan dirinya tidak mengkalkulasi hal itu.

"Saya tidak mengkalkulasi masing-masing ya, tapi banyak yang datang ke WA, telepon, pro dan kontra banyak. Jadi itu alasan bagi kami untuk meminta takmir untuk membatalkan acara," ujar rektor UGM.

Quote