Ikuti Kami

GMNI Sumut Desak Konflik Agraria Panigoran Segera Tuntaskan!

"Saya melihat pemerintah seolah tutup mata pada persoalan sengketa lahan ini".

GMNI Sumut Desak Konflik Agraria Panigoran Segera Tuntaskan!
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Sumatera Utara (GMNI Sumut) menghadiri hari jadi Kelompok Tani Padang Halaban dan Sekitarnya ( KTPHS ) yang ke 12 tahun, baru-baru ini. (Foto: Istimewa)

Labura, Gesuri.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Sumatera Utara (GMNI Sumut) menghadiri hari jadi Kelompok Tani Padang Halaban dan Sekitarnya ( KTPHS ) yang ke 12 tahun, baru-baru ini. 

Baca: Pertemuan Mega-Moeldoko Tanpa Bukti, Tempo Langgar Etika! 

Paulus Gulo dari GMNI Sumut menanggapi konflik agraria yang sudah terjadi puluhan tahun lamanya di Desa Panigoran, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). 

Paulus menilai pemerintah hari ini tidak berpihak kepada rakyat serta hanya mengedepankan kelompok oligarki dan kapital.

"Saya melihat pemerintah seolah tutup mata pada persoalan sengketa lahan ini. Padahal sejatinya pemerintah harus hadir dan turun untuk melihat jeritan daripada rakyat " ujarnya. 

Paulus  juga menanggapi akses aliran listrik yang sampai hari ini belum masuk ke desa tersebut.

" Saya sangat kecewa melihat pemerintah dan PT. PLN Persero, sebab hingga saat ini belum adanya aliran listrik yang mengalir ke desa ini " ujarnya. 

Masyarakat selama ini, ungkap Paulus, hanya menggunakan mesin Diesel untuk kebutuhan listrik sehari hari.  Itupun dihidupkan hanya pada sore sampai malam hari, sebab untuk  menghemat bahan bakar. 

Ditambah lagi adanya rumah ibadah (masjid) tempat masyarakat beribadah dan juga sebagai arena belajar mengaji ( baca Al-Qur'an) untuk anak anak.

"Saya berharap dan meminta kepada pemerintah dan PT. PLN Persero untuk turun melihat dan menyelesaikan dengan segara terkait persoalan ini. Ini menyangkut daripada amanat penderitaan rakyat dan generasi penerus bangsa" ujar Paulus. 

Senada, nyak Triani selaku tokoh masyarakat Kelompok Tani desa Panigoran juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah agar konflik agraria ini selesai. Dan warga yang tinggal di desa ini merasa aman dan nyaman.

Baca: Hasto: Partai Komitmen Pada Kebudayaan & Cinta Produk Lokal

" Harapan besar saya sampaikan kepada pemerintah, Presiden Jokowi tolong perhatikan rakyatmu yang tanahnya hari ini dirampas oleh PT Smart dan desa kami yang belum dialiri arus listrik " tutupnya

Adi Kesuma selaku ketua KTPHS menyampaikan ribuan terimakasih kepada DPD GMNI SUMUT yang telah hadir dan juga peduli terhadap persoalan rakyat.

" Saya mengucapkan ribuan terimakasih kepada DPD GMNI SUMUT yang telah hadir dan turut serta mendampingi dalam memperjuangkan hak kami sebagai rakyat, sebab hak rakyat untuk rakyat" tutupnya

Quote