Ikuti Kami

Krisantus Ingatkan Pentingnya Solidaritas Dayak

Krisantus menilai selama ini masyarakat Dayak masih terbelakang dari suku-suku lain di Indonesia.

Krisantus Ingatkan Pentingnya Solidaritas Dayak
Krisantus saat menghadiri agenda Gawai Ngudu’a Tampun Juah tahun 2022, dengan tema Bangkit dan Pulih demi Kedaulatan Masyarakat Adat yang berlangsung selama 3 hari dari Jumat (12/8) hingga Minggu (14/8). 

Sanggau, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI dapil Kalbar II Krisantus Kurniawan mengajak masyarakat Dayak untuk merefleksikan diri sejauh mana memiliki kemauan untuk saling mendukung demi kemajuan bersama. 

Baca: John Wempi: Kemendagri Bagikan Bendera Merah Putih di Aceh

Sebab, Krisantus menilai selama ini masyarakat Dayak masih terbelakang dari suku-suku lain di Indonesia, dimana berbagai hal lain yang melatarbelakanginya seperti kemauan untuk merantau atau mencari pengalaman untuk mengubah masa depan, masih terbilang minim.

“Saya perlu sampaikan kita orang Dayak di jakarta masih bisa dihitung dengan jari, jadi belum bisa kita mengatakan bahwa kita itu hebat, jadi suku Dayak di Jakarta kita tahu bahwa kita masih urutan belakang, kita belum terdepan,” ujar Krisantus saat menghadiri agenda Gawai Ngudu’a Tampun Juah tahun 2022, dengan tema “Bangkit dan Pulih demi Kedaulatan Masyarakat Adat” yang berlangsung selama 3 hari dari Jumat (12/8) hingga Minggu (14/8). 

Agenda tersebut digelar di Dusun Tembawang Tampun Juah dan Lapangan Rumah Adat Menua Asal Tampun Juah, Kampung Segumon, Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.

Diketahui, keberadaan Tampun Juah merupakan lambang persatuan dan solidaritas, maka salah satu upaya untuk terus merevitalisasi Tampun Juah sebagai salah satu situs budaya dan pusat sejarah Suku Bangsa Dayak.

Sehingga gelaran gawai tahun ini juga sebagai proses revitalisasi Tampun Juah melalui Pemberdayaan Holistik perlahan menuju peralihan/transisi oleh Laja Lolang Basua’ (LLB) organisasi kemasyarakatan yang dibentuk Masyarakat Adat Komunitas Tampun Juah.

Gawai Serumpun Tampun Juah (GSTJ) tahun ini kembali digelar bukan sekadar serimonial belaka, melainkan wadah atau tempat masyarakat adat Komunitas Tampun Juah menghimpun dukungan Tampun Juah sebagai situs sejarah dan budaya, diantaranya untuk membangun Rumah Adat Menua Asal Tampun Juah.

Secara historis, lanjut Krisantus, setelah reformasilah ada orang-orang Dayak sebagai keterwakilan Dayak di pusat yang bisa menyuarakan kehendak warga Dayak.

Baca: Pemilu Mendekat, Ada Elite Relawan Benalu Mulai Resah

“Maka pada kesempatan ini, saya sebagai anggota komisi I yang bidangnya adalah pertahanan yang meliputi Angkatan Darat,Angkatan Laut dan Angkatan Udara, dalam setiap kesempatan, saya mengimbau kepada putra putri Dayak untuk berpartisipasi menjadi prajurit,” pungkasnya. 

“Karena kita orang Dayak di Indonesia ini yang berpangkat kolonel baru 6 orang, belum ada yang jendral, pangkat colonel. Hal ini kalau tidak didorong oleh kekuatan politik sampai kucing bertandukpun tidak akan berpangkat bintang,” tegasnya. 

 

Kontributor: yogen sogen

Quote