Manado, Gesuri.id – Dari rumah sederhana di kawasan Dendengan Luar, Manado, Sulawesi Utara, dua gadis muda, Cinta dan Claudia, menunjukkan bahwa mimpi dan semangat belajar bisa tumbuh di mana saja.
Keduanya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, program bantuan pendidikan dari pemerintah yang ditujukan bagi siswa berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, MY Esti Wijayati, berkesempatan bertemu langsung dengan Cinta dan Claudia dalam kunjungan kerjanya ke Manado, Minggu (5/10/2025). Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, Esti mendengarkan kisah perjuangan mereka dalam menempuh pendidikan tinggi di tengah keterbatasan.
“Negara harus hadir untuk anak-anak yang berjuang di tengah keterbatasan,” tegas Esti dengan nada penuh empati.
Ia menegaskan, kehadiran program KIP Kuliah merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam memperjuangkan keadilan pendidikan. Menurutnya, setiap langkah kecil menuju pendidikan adalah investasi besar bagi masa depan bangsa.
“Bantuan pendidikan ini bukan sekadar angka di anggaran, tetapi napas harapan bagi masa depan anak-anak bangsa,” ujar Esti.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menekankan pentingnya pengawasan agar program KIP Kuliah tepat sasaran dan memberikan dampak nyata. Ia berharap bantuan tersebut benar-benar diterima oleh mahasiswa yang membutuhkan dan berjuang keras menembus keterbatasan ekonomi demi menggapai mimpi kuliah.
“KIP Kuliah adalah jembatan bagi anak-anak bangsa yang punya semangat belajar, namun terkendala biaya. Harapan kami besar agar program ini tepat sasaran dan memberi dampak nyata,” tuturnya dalam keterangannya, Selasa (7/11).
Esti menambahkan, semangat dan keteguhan Cinta serta Claudia menjadi pengingat bahwa masa depan Indonesia akan gemilang jika setiap anak diberi kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

















































































