Ikuti Kami

Nurdin: Daerah Transmigrasi Harus ada Inovasi Teknologi

Di bidang pertanian, salah satunya dengan komoditas pangan yang menjanjikan seperti talas Jepang (saitamo) atau bengkoang.

Nurdin: Daerah Transmigrasi Harus ada Inovasi Teknologi
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menerima kunjungan Direktur Jendral Pengembangan Kawasan Transmigrasi Desa, PDT Transmigrasi Republik Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDT) Muhammad Nurdin, di Ruang Kerjanya.

Makassar, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menerima kunjungan Direktur Jendral Pengembangan Kawasan Transmigrasi Desa, PDT Transmigrasi Republik Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDT) Muhammad Nurdin, di Ruang Kerjanya. Pada pertemuan tersebut, ia berharap kawasan transmigrasi dapat dukungan infrastruktur dan peningkatan ekonomi, termasuk menghadirkan inovasi teknologi di daerah tersebut.

"Untuk daerah transmigrasi, harus ada inovasi teknologinya. Di bidang pertanian, salah satunya dengan komoditas pangan yang menjanjikan seperti talas Jepang (saitamo) atau bengkoang. Yang dapat menarik minat mereka bertransmigrasi dan kesejahteraan mereka turut meningkat," kata Nurdin, Senin (29/10).

Politisi PDI Perjuangan itu menekankan, daerah transmigrasi juga harus diperhatikan dengan membangun infrastruktur serta perhatian dari pemerintah setempat.

"Daerah transmigrasi itu harus disinergikan kalau tidak lari-lari mereka. Yang sudah puluhan tahun sudah ngeluh soal bibit dan pupuk karena pemdanya tidak care. Makanya, kita dari provinsi mau tawarin soal jalan. Kasihan motor mereka sudah dimodifikasi sedemikian rupa," terangnya.

Sementara itu, Muhammad Nurdin, mengatakan, sejumlah daerah transmigrasi di Sulsel seperti Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo dan sebagian Wajo, sukses dengan kelapa sawit. Saat ini pengembangan yang ada dilakukan dengan pola yang berbeda. Yakni, dengan pola kemitraan termasuk dengan pihak swasta.

"Sisa-sisa lahan transmigrasi bisa kita kerjasamakan dengan perusahaan-perusahaan, investor. Karena tanpa ada investasi, lambat berkembang. Kalau ada investasi infrastruktur cepat dan mereka membawa dana," ujarnya.

Selain jalan dan jembatan, yang diperlukan di daerah transmigran adalah bendungan agar potensi daerah transmigrasi dapat dimanfaatkan dengan baik. Misalnya untuk lahan pertanian.

Muhammad Nurdin juga mendorong percepatan penyelesaian sertifikat konflik lahan transmigrasi. Di Sulsel ada sekira 13.000 bidang lahan yang belum tersertifikatkan. Ia pun mengintenskan rapat dengan dinas-dinas terkait.

Quote