Ikuti Kami

Risma Minta Penyandang Tunarungu Berbicara, Ini Sebabnya

"Kenapa ibu paksa kalian untuk bicara? Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita, mulut, mata, telinga".

Risma Minta Penyandang Tunarungu Berbicara, Ini Sebabnya
Menteri Sosial Tri Rismaharini memaksa seorang penyandang tunarungu berbicara di hadapan orang banyak, saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada Rabu (1/12). (sindonews)

Jakarta, Gesuri.id - Mensos Risma mengatakan tindakannya meminta para penyandang disabilitas untuk berbicara di depan umum sebagai salah satu upaya untuk melatih kemampuan bicara.

Baca: Gerindra Ngebet Koalisi? Pilpres 2024 Masih Dinamis

"Kenapa ibu paksa kalian untuk bicara? Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita, mulut, mata, telinga. Tapi saya berharap kita semua bisa mencoba," ujarnya di Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (1/12).

Alhasil, tindakan Risma itu mendapat kritik dari perwakilan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Stefanus.

"Saya mau bicara dengan ibu sebelumnya, bahwasannya anak tuli itu memang harus menggunakan alat bantu dengar, tapi tidak untuk dipaksa berbicara," kata Stefanus melalui juru bicara bahasa isyarat di Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca: Ima Mahdiah: Formula E Akan Jadi Beban Politik Gerindra

Stefanus kaget ketika melihat Risma memaksa penyandang disabilitas rungu berbicara menggunakan pengeras suara. Menurutnya, penyandang disabilitas rungu bisa menggunakan bahasa isyarat yang lebih mudah dipahami dan bisa diterjemahkan oleh juru bahasa isyarat.

"Karakter anak tuli itu bermacam-macam. Jadi ada yang bicaranya tidak jelas, ada yang memang dia tuli sejak kecil dan kemampuan bahasa isyaratnya pun beragam. Jadi itu yang harus dihargai," ujarnya. Dilansir dari cnnindonesiacom.

Quote