Ikuti Kami

Sejahterakan Petani, Ganjar Genjot Teknologi Digital

Soropadan Agro Expo (SAE) 2019 digelar mulai Kamis (4/7) sampai Senin (8/7), di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Soropadan.

Sejahterakan Petani, Ganjar Genjot Teknologi Digital
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam Dialog SAE 2019 di Studio Mini Kantor Gubernur Jateng, Rabu (3/7).

Temanggung, Gesuri.id – Peningkatan kesejahteraan petani terus didorong oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam Soropadan Agro Expo (SAE) 2019 digelar mulai Kamis (4/7) sampai Senin (8/7), di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Soropadan Jl Raya Magelang-Semarang KM 13, Soropadan, Pringsurat, Kabupaten Temanggung dilakukan peluncuran aplikasi android “Agro Jowo”, business matching, pameran produk unggulan agro, dan sebagainya.

Ganjar mengatakan, SAE menjadi ajang dodolan para petani, sekaligus mengetahui arus dari hulu di tingkat petani hingga hilirnya ada orang berjualan. Petani mulai diajarkan berusaha dengan teknologi digital. Pembuatan marketplace dengan mengelompokkan jenis maupun ajang diskusi isu lahan pun dapat terkoordinasi dengan baik.

Baca: Biar Makin Sukses, Ganjar Ingin CPNS Cepat Menikah

“Kalau rata-rata petani di Jateng memiliki 0,2 hektare, bagaimana petani bisa sejahtera? Makanya, di hulu, petani kita kenalkan teknologi digital untuk memotong mata rantai yang panjang itu,” ujarnya dalam Dialog SAE 2019 di Studio Mini Kantor Gubernur Jateng, Rabu (3/7).

Sementara itu, Pakar Digital Marketing Kusnowi mengatakan, untuk menjawab kebutuhan petani masa kini, informasi digital diperlukan dalam memasarkan produk pertanian secara online.

“Kita berikan pengetahuan kepada para petani yang akan menjual produknya, mulai dengan memotret produk, membuat video, serta mempercepat transaksi. Target kami, di Jateng, satu desa satu toko online yang mampu mengakomodasi komoditas pertanian,” jelasnya.

Baca: Ganjar: Jatuhnya Harga Ayam Akibat Spekulan atau Over Suplai

Untuk diketahui, SAE 2019 akan diisi 120 stand yang melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat. Sekitar 20 pengusaha pun akan berkumpul dan
bersama-sama menginventarisasi produk unggulan, serta apa yang akan dilakukan dalam bussines matching-nya.

Saat bussines matching berlangsung akan dilakukan negosiasi, dengan harapan akan terjadi kesepakatan jangka panjang. Sehingga para petani memiliki kepastian produknya akan tertampung.

Quote