Ikuti Kami

Simulasi KBM Tatap Muka, Risma Suntik Semangat Pelajar 

Risma sempat mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas IX tentang dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari globalisasi.

Simulasi KBM Tatap Muka, Risma Suntik Semangat Pelajar 
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyemangati pelajar sekolah menengah pertama (SMP) saat menjadi guru pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM)  tatap muka yang berlangsung di SMPN 1 Surabaya, Selasa (8/12).

Wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas IX tentang dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari globalisasi.

"Persaingan kalian saat ini bukan antara pelajar SMPN 1 dengan SMP lain, tapi persaingan kalian adalah dengan anak-anak di seluruh dunia. Itulah salah satu dampak globalisasi. Jadi kalian harus sehat, kalian harus kuat, supaya bisa mengalahkan mereka," kata Risma di hadapan belasan pelajar SMPN 1 Surabaya.

Baca: KBM Tatap Muka, Hendi: Izin Orangtua Jadi Syarat Utama!

Bagi Risma, menjadi sosok pengajar atau guru bagi pelajar Surabaya bukanlah yang pertama sebab sebelumnya, ia sempat beberapa kali menjadi pengajar sekolah daring bagi anak-anak Surabaya.

"Sebetulnya ini bukan pertama kali saya mengajar. Ini pertama kali anak-anak (simulasi) masuk sekolah. Mungkin mereka agak terlalu lama libur, jadi kemudian kita ajari pertama yang ringan-ringan dulu, termasuk pelajaran saya," katanya.

Menurut Risma, nantinya akan ada beberapa tokoh lain yang bakal menjadi pengajar dalam simulasi sekolah tatap muka, salah satunya adalah Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.

"Nanti ada beberapa tokoh, Pak Kapolda Jatim juga nanti akan mengajar," ujarnya.

Menurut dia, yang paling penting dalam simulasi ini adalah bagaimana membangkitkan kembali semangat anak-anak belajar di sekolah sebab anak-anak sudah lama tidak menerima pembelajaran langsung secara tatap muka.

"Mungkin biasanya juga ada yang masih tidur. Sekarang mereka harus dalam posisi ini kan (duduk di kelas), biasanya mereka gerak-gerak, mungkin juga bosan dia tadi, satu jam duduk," kata dia.

Baca: KBM Tatap Muka, Ganjar Turun Tangan Periksa Kesiapan Sekolah

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo menyatakan, pelaksanaan simulasi yang diikuti 14 SMP negeri dan swasta Surabaya di hari kedua ini berjalan sesuai rencana. Jumlah siswa yang dihadirkan di setiap sekolah disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah.

"Alhamdulillah hari kedua semuanya berjalan sesuai rencana. Mungkin karena jumlah siswa yang kami hadirkan ini terukur. Sehingga kemudian hal-hal yang mungkin akan terjadi bisa kami antisipasi," kata Supomo.

Menurut dia, hal yang sulit dalam pelaksanaan sekolah tatap muka itu ketika nanti jumlah siswa kembali normal. Meskipun ketika nanti sekolah resmi dibuka jumlah siswa yang dihadirkan maksimal setengah dari total pelajar yang ada di masing-masing sekolah.

"Harapan kami di Bulan Januari 2021, mereka juga bisa melakukan yang sama. Dan mereka juga akan mengawali di Bulan Januari 2021 itu dengan kegiatan simulasi," katanya.

Quote