Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi lll DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta menegaskan semangat Hari Pahlawan 10 November merupakan pengejawantahan dari pesan Presiden pertama RI, Soekarno (Bung Karno), tentang “Jas Merah” atau jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
Menurutnya, momentum ini menjadi pengingat akan komitmen abadi bangsa Indonesia untuk menjaga cita-cita konstitusi.
“Oleh karena itu, Hari Pahlawan menuntut kita untuk menjadi pahlawan masa kini dengan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan karakter dan intelektual, sesuai pesan Soekarno yakni perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” kata Wayan, dikutip pada Selasa (11/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa medan perjuangan masa kini telah berevolusi menjadi lebih kompleks. Musuh bangsa bukan lagi berupa invasi militer, tetapi ancaman multidimensional yang bersifat non-konvensional seperti kemiskinan, kebodohan, korupsi, radikalisme digital, perpecahan, dan krisis moral.
“Oleh karena itu, definisi pahlawan pun harus meluas. Kepahlawanan kontemporer adalah perjuangan tanpa senjata untuk mengatasi tantangan tersebut dan mewujudkan cita-cita bangsa. Pahlawan Masa Kini adalah mereka yang berjuang dengan integritas, inovasi, serta nilai-nilai Pancasila dan kemanusiaan,” jelasnya.
Ia menambahkan, bentuk kepahlawanan masa kini dapat ditemukan dalam berbagai bidang.
“Contohnya adalah pahlawan integritas, di mana mereka yang terlepas dari jabatan dan profesinya, menegakkan kejujuran dan transparansi secara konsisten. Mereka yang berani melaporkan korupsi, menolak suap, dan mengedepankan moralitas adalah pejuang sejati yang mempertahankan keadilan sosial di ranah publik,” ujarnya.
“Pahlawan Inovasi dan Sains, contohnya ilmuwan, insinyur, dan developer muda yang bekerja siang malam menciptakan teknologi, melawan ketertinggalan teknologi, dan menjaga kedaulatan digital bangsa. Mereka adalah pahlawan yang mewujudkan Hikmat Kebijaksanaan dalam bentuk kemajuan IPTEK,” ungkapnya.
Wayan juga menyoroti pahlawan kemanusiaan dan lingkungan seperti tenaga kesehatan di garda terdepan, relawan bencana, guru di pelosok negeri, dan aktivis lingkungan yang berjuang tanpa pamrih. Selain itu, pahlawan ekonomi dan kreativitas seperti pelaku UMKM yang ulet dan gigih membuka lapangan kerja juga berperan penting.
“Mereka adalah sosok yang membangun kemandirian ekonomi, menunjukkan patriotisme ekonomi di era global. Intinya, pahlawan masa kini mereka yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam profesi dan peran masing-masing, selalu konsisten dengan semangat pengorbanan demi kepentingan bangsa yang lebih besar,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wayan menjelaskan bahwa tujuan utama memperingati Hari Pahlawan adalah untuk menyalakan kembali semangat mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, ketika Indonesia genap berusia satu abad dan ditargetkan menjadi negara maju, berdaulat, adil, dan makmur.
“Generasi muda, yang akan menjadi 'Generasi Emas 2045,' memegang kunci historis ini. Mereka harus menerjemahkan semangat 10 November ke dalam tiga mandat perjuangan,” ujarnya.
Pertama, kata Wayan, adalah penguatan karakter dan SDM unggul untuk melawan kemalasan dan ketidakjujuran dengan disiplin, kreativitas, dan integritas—sebuah revolusi karakter ala Bung Karno. Kedua, kedaulatan teknologi dan inovasi dengan menggantikan perlawanan fisik menjadi pertempuran di bidang riset dan penguasaan teknologi. Ketiga, memperkokoh persatuan nasional dengan menjadikan Pancasila sebagai benteng ideologi di tengah polarisasi dan radikalisme digital.
“Tugas kita bukanlah mengenang masa lalu, melainkan melanjutkan nyala api semangat 45 ke dalam konteks tantangan modern. Dengan menjadikan Pancasila sebagai kompas dan semangat Bung Karno sebagai energi abadi, kita akan memastikan bahwa pengorbanan para pahlawan akan terbayar lunas dengan terwujudnya Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Secara fundamental, Wayan menekankan bahwa semangat para pahlawan adalah komitmen abadi terhadap tujuan bernegara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
“Dengan melawan korupsi dan kebodohan, pahlawan masa kini secara langsung mewujudkan janji konstitusi untuk keadilan sosial,” ucapnya.
Menurutnya, perjuangan melawan musuh non-konvensional merupakan pertempuran untuk mempertahankan raison d'être negara hukum Pancasila dan memastikan bahwa kedaulatan yang direbut dengan darah tidak tergadai oleh kelemahan moral.
“Tugas historis kita adalah memastikan bahwa narasi ‘Indonesia Emas 2045’ adalah puncak pembayaran lunas atas janji kemerdekaan, bukan sekadar slogan. Ini hanya dapat dicapai melalui Gerakan Revolusi Mental dan Penguatan Karakter yang berbasis Pancasila,” imbuhnya.
Selain itu, Wayan menilai Hari Pahlawan memiliki korelasi esensial dengan Pancasila, karena Pancasila merupakan Philosofische Grondslag—dasar filosofis yang menjadi fondasi moral dan etika perjuangan para pahlawan.
Menurutnya, Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mencerminkan keyakinan spiritual yang menjadi sumber kekuatan moral perjuangan. Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menunjukkan bahwa perlawanan terhadap penjajahan adalah bentuk nyata penolakan atas ketidakadilan dan eksploitasi.
Sementara itu, Persatuan Indonesia sebagai Sila Ketiga terlihat nyata dalam Peristiwa 10 November, di mana seluruh elemen bangsa bersatu melawan penjajah tanpa memandang perbedaan. Adapun Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menggambarkan semangat kolektif yang menggerakkan perlawanan rakyat.
“Terakhir, melalui Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima) tercipta cita-cita kemerdekaan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, di mana kekayaan alam dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Inilah motivasi utama para pahlawan untuk berjuang hingga titik darah penghabisan. Dengan demikian, nilai-nilai kepahlawanan yang kita peringati adalah aktualisasi praksis dan heroik dari lima sila Pancasila itu sendiri,” pungkasnya.

















































































