Ikuti Kami

Acara IMF-Bank Dunia, Presiden Minta Gelar Pawai Kesenian

Budaya dan kesenian dapat mengangkat citra dan martabat bangsa di mata dunia.

Acara IMF-Bank Dunia, Presiden Minta Gelar Pawai Kesenian
Pesta Kesenian Bali 2018, Festival Paling Meriah Dalam Tradisi Festival di Indonesia

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan Presiden Joko Widodo telah meminta supaya acara pertemuan IMF-Bank Dunia pada pertengahan Oktober 2018 dimeriahkan dengan pawai seni budaya menyerupai pawai Pesta Kesenian Bali.

"Nanti pada acara IMF, Beliau (Presiden, red.) minta ada pawai seperti (PKB, red.) itu. Karena Beliau terkesan sekali," kata Pastika usai menggelar Rapat Pleno Persiapan PKB ke-40 di Denpasar, Selasa (5/6).

Oleh karena itu, Pastika sudah meminta jajaran Dinas Kebudayaan provinsi setempat untuk menyiapkan penganggarannya.

"Supaya kita bisa berpartisipasi lebih aktif, kita menunjukkan (kebudayaan, red.) kepada dunia," ucapnya.

Terkait dengan tempat pelaksanaan pawai tersebut, lanjut dia, kemungkinan besar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, karena acara pertemuan IMF-Bank Dunia memang terfokus di Nusa Dua.

Baca: Usung Trisakti Bung Karno, Koster-Ace Wajib Menang diBali

Namun, jika nantinya pawai itu benar-benar digelar di Nusa Dua, menurut Pastika, jumlah peserta pawai tentunya tidak sebanyak peserta pawai PKB, karena menyesuaikan dengan luasan tempat yang akan digunakan.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan pawai kesenian serangkaian pertemuan IMF-Bank Dunia itu Rp1 miliar.

Namun, berdasarkan hasil komunikasi pihaknya dengan Sekretariat Panitia Nasional IMF-Bank Dunia di Kementerian Keuangan, untuk pawai tersebut masih akan dibahas oleh panitia nasional dan dikoordinasikan dengan panitia IMF, karena semua jadwal acara dibuat oleh mereka.

"Yang jelas, di Bali akan tetap mempersiapkan karena itu permintaan Bapak Presiden kepada Gubernur," ucapnya sembari berharap ada kepastian secepatnya.

Terkait dengan tema yang akan diangkat dalam pawai tersebut, kata Dewa Beratha, kemungkinan ada dua, yakni mengenai ritual "Panca Yadnya" ataupun terkait perayaan "Buda Cemeng Kelawu" yang merupakan hari pemujaan untuk Bhatara Rambut Sedana (manifestasi Tuhan sebagai Dewa Kesejahteraan atau Dewa Uang).

"Kalau mengangkat 'Panca Yadnya' akan sangat meriah karena kemungkinan diisi dengan prosesi seperti orang Ngaben, iring-iringan para remaja yang menggunakan busana adat khas kabupaten/kota di Bali, iring-iringan banten atau sesajen dan sebagainya," ucapnya.

Untuk durasi waktu pelaksanaan pawai, menurutnya, cukup satu jam, akan tetapi yang penting rangkaian pawainya padat dan sudah cukup memberikan informasi tentang kesenian dan kebudayaan Bali.

Quote