Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyampaikan pandangan reflektif dan konstruktif terkait peran perempuan dalam pembangunan kota, serta pentingnya momentum ini untuk mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada kesetaraan gender dan keadilan sosial.
Adi Sutarwijono mengingatkan bahwa esensi perjuangan R.A. Kartini tidak hanya berhenti pada simbolisme seremoni, melainkan harus dimaknai sebagai panggilan untuk terus membangkitkan potensi perempuan Indonesia di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, termasuk di era digital saat ini.
"Hari Kartini adalah momen refleksi semangat perempuan Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman. Di era digital sekarang, perempuan harus kita dorong agar mandiri, cerdas, dan berkontribusi aktif dalam membangun bangsa," tegas Adi dalam pernyataan pers di Surabaya, kemarin (24/4/2025).
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
Ia juga menegaskan pentingnya peran strategis perempuan dalam pembangunan kota. Adi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk Pemerintah Kota Surabaya, untuk memperluas ruang partisipasi perempuan dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan publik. Menurutnya, pemberdayaan perempuan bukan semata-mata soal kesetaraan, melainkan juga bagian dari strategi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Adi mengajak agar peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi titik tolak untuk mengevaluasi berbagai program yang telah berjalan. Ia menekankan pentingnya penyusunan kebijakan publik yang peka terhadap isu-isu gender dan berbasis pada keadilan sosial.
“Perempuan Surabaya punya banyak potensi. Mari kita pastikan mereka mendapatkan ruang dan kesempatan yang setara untuk berkembang dan berdaya. Kita perlu menyusun kebijakan yang sungguh-sungguh menjawab kebutuhan mereka, bukan sekadar simbolik,” ujarnya.
Adi juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih responsif terhadap kebutuhan perempuan di sektor-sektor penting, seperti pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, hingga akses terhadap teknologi digital.
Selain menyampaikan pesan Kartini, Adi Sutarwijono juga menggunakan momentum ini untuk menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kinerja pemerintah kota, terutama dalam konteks evaluasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya.
Melalui forum rapat paripurna DPRD, Adi menyampaikan bahwa LKPJ tidak boleh dianggap sebagai formalitas administratif semata. Lebih dari itu, laporan tersebut merupakan instrumen penting untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan dan program pemerintah kota.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
“Melalui forum ini, kita semua diajak untuk mengevaluasi, mengoreksi, sekaligus memberikan dorongan agar program-program ke depan lebih efektif, tepat sasaran, dan memberi manfaat nyata bagi warga Surabaya,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa proses evaluasi harus dilakukan secara serius dan menyeluruh, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan para pemangku kepentingan. Adi berharap, hasil evaluasi tersebut tidak hanya menjadi catatan di atas kertas, melainkan ditindaklanjuti dengan pembenahan kebijakan yang konkret.
Dalam penutup pernyataannya, Adi kembali menekankan bahwa perempuan bukan hanya objek pembangunan, melainkan subjek aktif yang memiliki kontribusi besar dalam menentukan arah kebijakan kota. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus membuka ruang partisipasi, memberikan akses yang adil, serta mendukung penguatan kapasitas perempuan di berbagai bidang.
“Semangat Kartini adalah semangat perubahan, semangat kemajuan. Kita harus terus menghidupkan semangat itu, agar perempuan Surabaya bisa berdiri sejajar, menjadi pemimpin di berbagai lini, dan ikut membentuk masa depan kota ini,” pungkasnya.