Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Adisatrya Suryo Sulisto, menggelar pertemuan dengan perwakilan Paguyuban Pedagang Pasar se-Kabupaten Banyumas (Sabamas) di Balai Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas.
Dalam kesempatan tersebut, Adisatrya menyampaikan komitmennya untuk mendengarkan dan menindaklanjuti aspirasi para pedagang pasar.
“Hari ini saya ingin mendengarkan dan dialog dengan Sabamas, apa saja yang perlu perbaikan dan dorongan kebijakan. Insya Allah ke depan perhatian saya kepada Pasar-Pasar di Banyumas akan lebih ekstra dibanding sebelumnya. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pedagang pasar di Banyumas yang terus memenuhi kebutuhan masyarakat dan menggerakan ekonomi di tengah gempuran toko modern,” kata Adisatrya, dikutip Rabu (4/6/2025).
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Banyumas, Ofan Sofiyan, pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Banyumas, serta perwakilan pedagang pasar dari seluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas.
Dalam dialog terbuka itu, Ketua Sabamas, Pundi Sukarno, menyampaikan sejumlah keluhan dan permasalahan utama yang tengah dihadapi para pedagang pasar tradisional.
“Kenaikan retribusi pasar yang mencapai 300% sangat memberatkan bagi para pedagang pasar di tengah sepinya pasar dan lesunya perekonomian. Kami sudah beberapa kali audiensi dengan berbagai pihak namun belum ada titik terang,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Adisatrya menyatakan keseriusannya untuk ikut menyelesaikan persoalan tersebut dan siap menjembatani aspirasi para pedagang kepada pemerintah daerah.
“Ke depan saya juga akan agendakan untuk melakukan kunjungan ke pasar-pasar di Banyumas untuk menyapa para pedagang serta melihat dan mendengar langsung dari mereka. Saya akan libatkan juga perwakilan dari Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan Banyumas,” ucap legislator dari Dapil Jateng VIII itu.
Adisatrya juga menegaskan bahwa bidang perdagangan, termasuk pengelolaan pasar rakyat, merupakan bagian dari ruang lingkup kerja Komisi VI DPR RI. Ia menilai pasar tradisional memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam distribusi barang dan kestabilan harga.
Dalam kesempatan itu, Adisatrya turut memaparkan beberapa agenda kerja nasional di Komisi VI DPR RI, termasuk pembentukan Danantara (Dana Investasi Nasional) dan penguatan ekonomi kerakyatan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Pertemuan tersebut menjadi forum penting dalam memperkuat sinergi antara wakil rakyat dan pelaku ekonomi rakyat, khususnya pedagang pasar tradisional yang masih menjadi tulang punggung ekonomi daerah.