Ikuti Kami

Akui Salah Tangani Banjir, Ganjar Tuai Pujian Warganet

Melalui akun Twitternya @ganjarpranowo, Ganjar mengunggah beberapa video menunjukkan tempat-tempat terkena banjir.

Akui Salah Tangani Banjir, Ganjar Tuai Pujian Warganet
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Langkah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab akan bencana banjir di Jateng justru mendapatkan respon positif dari warganet (netizen).

Kejadian ini bermula saat Kantor Gubernur Jawa Tengah kebanjiran. Untuk pertama kalinya, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Semarang, mengakibatkan kantor gubernur kebanjiran, Selasa 23 Februari 2021 petang  dengan ketinggian air antara 10-50 centimeter. Banjir  menggenangi lantai 1 Gedung B dan selasar penghubung ke Gedung A.

Melalui akun Twitternya @ganjarpranowo, Ganjar mengunggah beberapa video menunjukkan tempat-tempat terkena banjir. Salah satunya stasiun pompa Kalibiru di Semarang.

Baca: Gilbert Desak Anies Bagikan Masker ke Korban Banjir

Terkait kejadian ini, Ganjar tak mau menyalahkan orang lain. Ia justru menyatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling bersalah atas peristiwa banjir di sejumlah titik di Kota Semarang, termasuk kantornya sendiri.

Pernyataan Ganjar ini juga disampaikan saat  membalas pernyataan warganet di Twitter. Netizen itu mulanya mengomentari video unggahan Ganjar yang memperlihatkan Stasiun Pompa Kalibaru, Semarang.

"Padahal kalau mau pak @ganjarpranowo bisa menyalahkan walikota lalu salahkan air kiriman Ungaran," demikian cuitan akun @aditya180204.

Ganjar kemudian membalas cuitan akun tersebut. "Saya yang salah. Yang lain sudah bekerja dengan baik," jawab Ganjar, selang empat menit kemudian.

Saat ditelusuri, akun @aditya180204 rupanya sudah dihapus oleh pemiliknya.

Ganjar mengaku saat kantornya terendam banjir, ia sedang berada di Kabupaten Kudus. Setibanya di Kota Semarang, Ganjar pun langsung mengecek kondisi kantornya, terutama di Gedung B yang sebelumnya kemasukan air.

Ganjar pun heran dengan banjir yang menerjang kantornya karena banjir separah itu baru terjadi hari ini. 

"Agak aneh karena baru terjadi hari ini. Saya minta semacam audit air datang dari mana, karena kalau dari sekitar sini saja tidak mungkin segede itu," jelasnya.

Ganjar pun penasaran hingga menelusuri ke lokasi sebuah proyek pembangunan gedung baru yang masih berada di kompleks kantor. 

Baca: Ganjar Desak Pengesahan Raperda RTRW di Jateng

"Di parkiran air tidak bisa keluar mustahil, pasti ada yang tersumbat. Ketahuan, pembangunan gedung DPRD ini," paparnya

Banjir juga merendam sejumlah titik di kawasan Kota Lama seperti perempatan Hotel Metro dan Pasar Johar, depan Kantor Pos Besar, Jalan Tawang Stasiun Tawang hingga sepanjang Jalan Letjen Suprapto sekitar Gereja Blenduk.

Genangan air bahkan masih dapat ditemukan hingga pukul 22.00 WIB dengan ketinggian hingga 50 sentimeter.

Banjir juga merendam Stasiun Tawang Semarang di area ruang tunggu, peron, hingga jalur rel tempat kereta berhenti. Kondisi ini membuat Stasiun Tawang kembali lumpuh dan tidak beroperasi.

Quote