Ikuti Kami

Andreas Minta Mahasiswa & Masyarakat Tanamkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Andreas saat itu berbicara tentang sejarah hadirnya Pancasila yang dimulai dalam pengasingan Bung Karno di Ende, Flores, NTT.

Andreas Minta Mahasiswa & Masyarakat Tanamkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira mengajak dan meminta mahasiswa dan masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Generasi penerus bangsa harus mengikuti apa yang telah diwariskan demi keutuhan bangsa Indonesia itu sendiri termasuk mahasiswa STKIP Citra Bakti dan masyarakat pada umumnya,” kata Andreas pada kegiatan Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila Kepada Masyarakat dan Dialog Kebangsaan Pembinaan Ideologi Pancasila yang digelar di Aula Kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti Ngada, Rabu (6/8).

Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji

Andreas saat itu berbicara tentang sejarah hadirnya Pancasila yang dimulai dalam pengasingan Bung Karno di Ende, Flores, NTT.

Dalam pemaparannya yang berjudul Bung Karno, Flores dan Pancasila diceritakan, Ende yang saat itu lebih dikenal dengan kampung nelayan yang menjadi tempat perniagaan dan jauh dari Batavia merupakan pusat aktivitas pemerintah bisnis dan pergerakan perjuangan Bung Karno.

Bung Karno tiba di Ende pada tanggal 14 Januari 1934. Bung Karno tiba di Ende karena diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan selalu diawasi oleh polisi dari Hindia Belanda agar tidak melakukan aktivitas politik seperti pidato ataupun melakukan propaganda. Namun Bung Karno tidak terasing secara ide atau pemikiran dan interaksi sosial.

Baca: Ganjar Minta Publik Bersabar Akan Nama untuk Posisi Sekjen 

Di Ende, Bung Karno berinteraksi dengan berbagai individu dan kelompok masyarakat dan di  Ende pula Bung Karno berpikir, membaca, berkontemplasi juga berinteraksi dengan masyarakat serta menggerakkan untuk secara bergotong-royong dalam kebhinekaan.

Rekam jejak pemikiran dan perjuangan Bung Karno di Ende menginspirasi dirinya sehingga pada tanggal 1 Juni 1945 menjadi hari lahirnya Pancasila.

Refleksi Bung Karno menunjukkan bahwa pemikiran besar lahir dari lorong sempit pengasingan maka pengalaman Bung Karno ini adalah panggilan untuk kembali kepada akar kerakyatan dan jejak sejarah menjadi cahaya untuk masa depan bangsa.

Quote