Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Cilacap–Banyumas), Kaisar Kiasa Kasih Said Putra, melakukan kunjungan ke wilayah Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jumat (8/8)
Dalam rangkaian kegiatan silaturahmi ini, Kaisar menyerap berbagai aspirasi warga, yang mayoritas menyoroti persoalan di sektor pertanian, ekonomi kerakyatan, dan pendidikan keagamaan.
Kaisar menegaskan bahwa kegiatan silaturahmi bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi sarana penting untuk mendengar langsung kebutuhan masyarakat dan merancang solusi kebijakan yang tepat sasaran.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!
“Hari ini saya bersilaturahmi dengan warga di dua titik di Kecamatan Kesugihan, dan setelah ini dilanjutkan ke titik ketiga di Kecamatan Maos. Reses seperti ini penting agar kami bisa menyerap langsung apa yang menjadi kebutuhan nyata masyarakat,” ujar Kaisar.
Dalam dialog bersama warga, Kaisar menerima sejumlah masukan, antara lain permintaan bantuan alat produksi dari kelompok tani wanita serta dukungan untuk modal usaha dari komunitas pedagang lokal. Ia juga mencatat kebutuhan perangkat teknologi seperti laptop dan peralatan pendukung lainnya bagi Madrasah Diniyah dan lembaga pendidikan berbasis masyarakat.
“Tadi ada aspirasi dari kelompok tani wanita terkait kebutuhan alat produksi, juga dari para pedagang kecil yang memerlukan tambahan modal usaha. Selain itu, beberapa lembaga pendidikan seperti Madrasah Diniyah menyampaikan harapan mendapatkan bantuan perangkat teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar,” jelas Kaisar.
Baca: Ganjar Nilai Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Harus Dikaji
Politisi muda dari PDI Perjuangan ini menyatakan akan menindaklanjuti seluruh aspirasi tersebut secara serius. Meski beberapa usulan tidak berada dalam lingkup Komisi XI, Kaisar berkomitmen untuk berkoordinasi dengan anggota DPR RI lintas komisi agar kebutuhan masyarakat tetap dapat difasilitasi.
“Tiga aspirasi utama ini akan saya kawal secara langsung. Dalam tujuh hari ke depan, kami akan informasikan tindak lanjutnya, apakah dapat terealisasi tahun ini atau masuk dalam program tahun depan,” tegasnya.
Kaisar juga menyampaikan bahwa peran legislatif tidak berhenti pada penyusunan anggaran dan pengawasan semata, melainkan juga memastikan suara rakyat terdengar dan diperjuangkan secara nyata. Hal itu juga sesuai tagline yang digaungkan yakni pro wong cilik dan wonge dewek.