Ikuti Kami

Angie Kecam Keras Dugaan Pencabulan yang Menimpa Anak di Bawah Umur

Pelaku merupakan pacar dari ibu korban dan sudah melakukan aksinya selama tiga tahun sejak korban berusia 9 tahun alias duduk di kelas 4 SD.

Angie Kecam Keras Dugaan Pencabulan yang Menimpa Anak di Bawah Umur
Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Angie Natesha Goenadi Go.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Angie Natesha Goenadi Go mengecam keras tindakan dugaan pencabulan yang menimpa seorang anak berusia 12 tahun hingga hamil dan melahirkan.

Pelaku merupakan pacar dari ibu korban dan sudah melakukan aksinya selama tiga tahun sejak korban berusia 9 tahun alias duduk di kelas 4 SD.

"Kami sangat mengecam tindakan biadab ini. Tidak ada toleransi untuk kekerasan (seksual) terhadap anak, terlebih dilakukan oleh orang dekat yang seharusnya melindungi sang anak," kata Angie. 

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Dia juga mengungkapkan, korban terpaksa melayani nafsu bejat pelaku karena mendapatkan ancaman tak akan dibiayai lagi.

"Korban merasa kasihan karena ibunya menderita sakit jantung dan dia memiliki dua adik yang masih kecil," ujarnya.

Saat ini, kata Teh Angie, perkaranya sedang ditangani Polresta Bandung. Proses hukum pun dianggap berjalan alot, lantaran si pelaku berinisial APR ini tidak mau mengakui perbuatannya.

"Kami akan mengawal penuh proses hukum agar dapat berjalan dengan cepat dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal, serta memastikan korban memperoleh keadilan dan perlindungan yang layak," ujarnya.

Teh Angie bersama psikolog, Anita Lioe turut menyambangi rumah keluarga korban di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, untuk memberikan pendampingan dan konseling supaya korban dapat segera pulih dari trauma yang dialaminya.

Menurut Teh Angie, korban ini tidak tahu dia  hamil, karena haidnya juga belum teratur. Pada Mei 2025, bibi korban merasa curiga karena perut korban besar dan dilakukan test pack serta dibawa ke dokter kandungan.

"Ternyata sudah hamil tujuh bulan. Sedihnya lagi saat korban melahirkan, sang ibu meninggal dunia. Meski mengalami trauma, korban tetap ingin sekolah," katanya.

Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah

Teh Angie menegaskan pentingnya kebijakan perlindungan anak sebagai tanggung jawab bersama yang harus menjadi perhatian seluruh pihak, mulai keluarga, sekolah, masyarakat, hingga lembaga pemerintahan.

Teh Angie mendorong aparat penegak hukum untuk bekerja secara cepat, profesional, dan mengedepankan prinsip keadilan dalam menangani kasus ini. Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak.

“Kami dari DPRD Bandung telah berkomitmen untuk mendukung proses hukum, memastikan keadilan dan memberikan healing trauma untuk korban,” katanya

Quote