Bangkalan, Gesuri.id – Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jatim XI Madura, Hj. Ansari, mendorong agar Sekolah Rakyat di Madura mampu menjadi pusat pembelajaran yang mengangkat kearifan lokal sekaligus bersinergi dengan pondok pesantren.
Hal tersebut disampaikan Ansari usai menghadiri forum koordinasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat dan Kesejahteraan Sosial se-Madura di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Sabtu (27/9/2025) pagi.
Menurutnya, kearifan lokal Madura yang kaya nilai keagamaan dan budaya tidak boleh hilang dalam proses pendidikan.
“Sekolah Rakyat jangan sampai menghilangkan kearifan lokal, jadi jika bersinergi dengan pondok pesantren, para ulama, kiai yang ada di Madura itu akan jauh lebih baik,” ujarnya.
Ia menjelaskan, materi pembelajaran di Sekolah Rakyat mestinya juga memasukkan muatan lokal serta materi keagamaan.
“Saya mendorong agar bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan baik dengan NU, Muhammadiyah, SI, Persis, Perti dan lainnya,” kata legislator asal Madura ini.
Ansari menegaskan bahwa Sekolah Rakyat harus menjadi sarana menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sebagai bagian dari budaya nasional.
“Jika ini tidak dilakukan, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun yang akan datang, kebudayaan kita hanya tinggal cerita dan bangsa kita sudah kehilangan identitas kebudayaannya karena tidak ada lagi yang peduli,” tegasnya.
Menanggapi masukan tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyambut baik dan menyatakan akan menginstruksikan Sekolah Rakyat untuk berkoordinasi dengan para ulama dan tokoh pesantren di Madura, agar pendidikan berbasis masyarakat semakin mengakar dan selaras dengan tradisi local.