Ikuti Kami

Ansy Pertanyakan Penanganan Kebakaran Taman Nasional Komodo

Untuk pengendalian kebakaran hutan di kawasan konservasi sebesar Rp20 Miliar. 

Ansy Pertanyakan Penanganan Kebakaran Taman Nasional Komodo
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mempertanyakan alokasi anggaran Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (Ditjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk pengendalian kebakaran hutan di kawasan konservasi sebesar Rp20 Miliar. 

Menurut Ansy, anggaran itu sangat kecil karena postur anggaran Ditjen KSDAE tahun 2021 sebesar Rp. 1,7 Triliun. 

Baca: Ansy Lema Tolak Penurunan Status CA Mutis

"Apakah kebakaran di lahan konservasi tidak menjadi prioritas hari ini? Saya memberikan contoh sejak kurun waktu 5 tahun terakhir, terjadi empat kasus kebakaran di Taman Nasional Komodo (TNK). Pada 2018, terjadi dua kasus, yakni 19 Juni 2018 terjadi kebakaran di Loh Pede, di pulau Komodo dan 1 Agustus 2018, kebakaran Lo terjadi di Gili Lawa, salah satu spot trekking terbaik di kawasan Taman Nasional Komodo dengan luas areal kebakaran sekitar 10 hektar," ungkap Ansy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Eselon I KLHK), baru-baru ini.

Anggota DPR dari Dapil NTT II itu melanjutkan, pada tahun 2021 dua kali terjadi kasus kebakaran, yakni pada 7 Agustus 2021, terjadi kebakaran di zona inti konservasi Laju Pamali di Pulau Komodo dan pada 2 November 2021, kebakaran terjadi di Loh Serai, Pulau Rinca mencapai 85 hektar.

"Sampai hari ini saya belum mendapatkan penjelasan investigatif resmi dari KLHK terkait penyebab dan penanganan kebakaran di TNK," ujar Ansy. 

Menurut Ansy, diagnosa akar permasalahan kebakaran ini sangat penting untuk bisa menghadirkan solusi yang tepat. 

Baca: Rano: Permendikbud 30 Untuk Cegah Kekerasan Seksual

Kalau masih memakai pola manual,  tidak disertai dengan alat pelindung diri (APD) bahkan hanya menggunakan pohon/daun lontar atau gebang, Ansy menilai hal itu sangat berbahaya.

"Karena itu, perlu ada keberpihakan konservasi yang kuat, edukasi kepada masyarakat lokal penting dan investigasi menyangkut akar persoalannya harus dipublikasikan secara luas," ujar Politisi PDI Perjuangan itu. 

Karena, sambung Ansy,  dengan mempublikasikan itu masyarakat juga ikut teredukasi. Dan masyarakat juga  mendapatkan solusi komprehensif terkait pencegahan dan penangangan kebakaran. 

"Terakhir, upaya mitigasi dan kesiapan penanganan bencana di kawasan Taman Nasional sangat penting dilakukan dengan mengaktifkan pos-pos pengawasan dan memperkuat kesadaran masyarakat akan fungsi utama kawasan itu sebagai ruang konservasi," pungkas Ansy.

Quote