Ikuti Kami

Anton: Usulan Provinsi Sunda Bikin Jabar Terpecah-belah!

"Ingin membangun spirit Sunda, tapi kenyataannya malah mencerai-beraikan Jawa Barat sebagai Ki Sunda itu sendiri!"

Anton: Usulan Provinsi Sunda Bikin Jabar Terpecah-belah!

Tasikmalaya, Gesuri.id - Budayawan Sunda Anton Charliyan menegaskan, usulan mengganti nama Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi Provinsi Sunda hanya akan membuat Jabar terpecah-belah. 

Pernyataan Anton itu berdasarkan analisis berbagai peristiwa di masa lalu dan kini,  antara lain ketika sekelompok massa dari  daerah Jawa Barat Selatan yang dikomandoi oleh R Patra Kusuma dari Selacau, sudah mencanangkan dan menggagas pembentukan Daerah Istimewa Priangan yang terdiri dari Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Garut , Banjar dan Pangandaran pada  bulan September 2016.

Baca: Wawali Whisnu Sakti Buana Dikabarkan Sakit

Selain itu, di tahun 2020 ini para tokoh dari Cirebon, Majalengka,  Indramayu dan daerah Pantai Utara menyatakan bahwa daerah mereka mayoritas bukan Suku Sunda, tapi Suku jawa yang tidak akan masuk kepada Provinsi Sunda. Belum sebentar lagi daerah Bogor Raya yang meliputi Kabupaten Bogor, Kota Bogor , Bekasi ,Depok dan Sukabumi diprediksi akan berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Sunda. 

"Jadi apa sesungguhnya perjuangan yang dihasilkan dari inohong-inohong, para pakar dan akademisi yang punya wawasan dan cita-cita dengan mengatasnamakan ingin membangun spirit Sunda, tapi kenyataannya malah mencerai-beraikan Jawa Barat sebagai Ki Sunda itu sendiri!" tegas Anton.

Ketua Forum Silaturahmi Sunda Sadunya itu mengajak seluruh warga Sunda maupun Jabar, untuk merenungkan diri atas segala hal yang sudah dilakukan. Anton ingin seluruh warga Jabar menyadari bahwa ada upaya-upaya  nyata yang ingin memecah-belah Sunda, yang saat ini sudah kokoh berdiri tenang dibawah naungan Provinsi Jawa Barat.

"Sudahlah, tidak perlu mengorek-ngorek masalah yang seungguhnya bukan masalah. Masih banyak hal lain yang lebih besar yang harus diprioritaskan," ujar Anton 

Mantan Kapolwil Priangan itu melanjutkan, spirit Sunda tidak harus dibangun melalui sebuah nama Provinsi. Spirit Sunda bisa dibangun melalui sebuah karya nyata, dengan membawa tradisi adat budaya Sunda lebih berprestasi baik di tingkat nasional maupun International.

Baca: BSPN PDI Perjuangan Banten Jaga Kemenangan Muhamad-Saraswati

Karena, sambung  Anton, selalu ada ketimpangan antara tujuan dan cara. Contoh nyatanya adalah dengan dideklarasikanya wacana Provinsi Sunda ini, di lapangan justru membuahkan dampak negatif.

"Hidup adalah alternatif dari berbagai pilihan, tapi bila kita salah dalam memilih dan memutuskannya, kita sendirilah sebagai warga Sunda saat ini yang harus menanggungnya dan mempertangung jawabkanya sampai ke anak cucu kita dimasa yang akan datang," ujar Anton. 

Jangan sampai, lanjut Anton, nanti Jawa Barat sebagai daerah teritorinya orang Sunda hanya tinggal sebuah cerita kenangan, bahwa dulu pernah ada sebuah provinsi tempat bernaungnya orang Sunda yang sangat luas wilayahnya mulai dari Depok sampai Banjar. Bahkan sebelum itu, dari Ujung kulon sampai dengan Banjar. 

"Tapi sekarang mah orang sunda Pituin tinggal di Provinsi Sunda,  yang hanya tinggal 'Sagewok', Bandung Raya saja. Ah, jangan sampai seperti itu," pungkas Anton.

Quote