Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, mendorong agar pengawasan Pemilu dilakukan secara dua arah, tidak hanya dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam acara Penguatan Kelembagaan yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kota Tangerang Selatan.
“Dengan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat, maka pengawasan partisipatif juga bisa meningkat,” kata Aria Bima, dikutip pada Senin (29/9/2025).
Aria menjelaskan, jumlah personel yang dimiliki Bawaslu saat ini belum ideal untuk menjangkau seluruh titik pengawasan.
Menurutnya, beban kerja Bawaslu cukup berat karena keterbatasan sumber daya manusia maupun aturan yang berlaku. “Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu perlu dibantu oleh pihak lain. Mengingat bahwa jumlah yang dimiliki tidak ideal. Selain itu banyak keterbatasan yang dimiliki oleh peraturan sehingga diperlukan pihak lain yaitu masyarakat untuk berpartisipasi,” ujar Aria.
Lebih lanjut, Aria menekankan bahwa partisipasi masyarakat akan tumbuh jika mereka memiliki rasa percaya terhadap kinerja Bawaslu.
“Sementara dia menambahkan bahwa partisipasi masyarakat bisa timbul atas dasar kepercayaannya terhadap Bawaslu. Karena itu peran Bawaslu bukan hanya melakukan pengawasan saja, melainkan memperlihatkan hasil kinerjanya sehingga kepercayaan masyarakat bisa meningkat,” tegasnya.
Ia menegaskan, pengawasan dua arah sangat penting demi menjaga kualitas demokrasi.
“Pengawasan dua arah harus dilakukan demi menjaga Demokrasi Bangsa yang selama ini masih diharapkan masyarakat. Keberadaan Bawaslu menjadi sangat penting karena menjadi harapan masyarakat,” ungkapnya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, Aris Kurniawan, yang memahami betul tantangan pengawas di lapangan.
“Salah satunya adalah personel yang tidak banyak sehingga pengawasan menjadi tidak menyeluruh dan maksimal dan meninggalkan sela-sela yang bisa digunakan untuk melakukan pelanggaran,” ungkap Aris.
Sebagai solusi, Aris menekankan pentingnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu.
“Untuk saling membantu dibutuhkan modal sosial, dimana dalam konteks Bawaslu, maka masyarakat harus punya rasa kepercayaan kepada lembaga terlebih dahulu,” ujarnya.
Dengan penguatan partisipasi masyarakat dan transparansi kinerja Bawaslu, Aria Bima meyakini pengawasan Pemilu akan lebih efektif dan mampu menutup celah terjadinya kecurangan. Ia juga berharap sinergi antara Bawaslu, pemerintah, dan masyarakat bisa terus ditingkatkan agar proses demokrasi berjalan lebih sehat dan berintegritas.AX