Ikuti Kami

Aria Bima: Sumpah Pemuda, Refleksi Atas Keputusan Batin Para Pemuda Indonesia Untuk Bersatu

Aria: Ketika kita menyebut Sumpah Pemuda yang sering terintas hanyalah tanggalnya, ikrarnya, dan perayaannya.

Aria Bima: Sumpah Pemuda, Refleksi Atas Keputusan Batin Para Pemuda Indonesia Untuk Bersatu
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, mengajak seluruh elemen bangsa untuk memaknai kembali Sumpah Pemuda tidak sekadar sebagai peringatan seremonial, tetapi sebagai refleksi atas keputusan batin para pemuda Indonesia untuk bersatu. 

Ia menilai, makna terdalam dari peristiwa bersejarah itu terletak pada kesadaran kolektif untuk saling mendekat sebagai sesama anak bangsa.

“Kawan-kawan, saudara-saudaraku, sebangsa, dan sejiwa. Ketika kita menyebut Sumpah Pemuda yang sering terintas hanyalah tanggalnya, ikrarnya, dan perayaannya,” kata Aria Bima, dikutip pada Selasa (28/10/2025).

Ia menambahkan, yang membuat Sumpah Pemuda hidup hingga hari ini bukan hanya karena dokumen sejarahnya, melainkan karena tekad dan kesediaan para pemuda kala itu untuk bersatu demi cita-cita kemerdekaan.

“Namun sesungguhnya yang membuat peristiwa itu hidup sampai hari ini tidak berhenti pada dokumennya. Melainkan pada keputusan batin para pemuda saat itu untuk saling mendekat sebagai sesama anak bangsa. Sumpah Pemuda tumbuh dari kerelaan hati, dari kesediaan untuk saling menampung, sebelum akhirnya tercatat sebagai tonggak sejarah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Aria Bima menegaskan bahwa semangat permufakatan telah menjadi dasar kesadaran kebangsaan Indonesia bahkan sebelum Sumpah Pemuda diikrarkan. Ia menyinggung peran Bung Karno yang berhasil menyatukan berbagai kekuatan politik untuk memperjuangkan cita-cita bersama.

“Sejak 1927, kata mufakat telah menjadi pilar kesadaran kebangsaan kita. Melalui PPPKI, Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia, Bung Karno mengumpulkan kekuatan-kekuatan politik yang berbeda arah dan asal,” jelasnya.

Aria menekankan, semangat untuk menyatukan perbedaan demi tujuan bersama itulah yang menjadi warisan penting dari para pendiri bangsa.

“Untuk menyatukan laluan perjuangan, mereka datang dari latar yang berbeda-beda, dan kesadaran untuk menuju cita-cita yang sama membuat mereka duduk dalam satu barisan perjuangan,” pungkasnya.

Quote