Ikuti Kami

Aria Bima Terkejut Kota Batam Terdampak COVID-19

Pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan aktivitas produksi di Kota Batam yang berdampak pada penurunan kinerja pelaku industri.

Aria Bima Terkejut Kota Batam Terdampak COVID-19
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.

Batam, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima terkejut pandemi Covid-19 memberikan tekanan yang cukup berat pada perekonomian di Kota Batam.

Sebagai sentra industri manufaktur dan perkapalan, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan aktivitas produksi di Kota Batam yang berdampak pada penurunan kinerja pelaku industri.

"Hal ini menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja di beberapa perusahaan di Kota Batam. Selain itu, pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 juga menyebabkan penurunan aktivitas pariwisata. Dan ini berdampak pada penurunan kinerja pelaku sektor pariwisata di Kepulauan Riau dan Kota Batam antara lain sektor perhotelan, transportasi penyeberangan antar negara, travel agent dan restoran," tutur Aria Bima.

Baca: Menakar Intensif Pemda Untuk Tangani Pandemi COVID-19

Kepri, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, memiliki potensi yang sangat besar berdasarkan letak geografisnya yang strategis. Berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia menjadikan Kepri sebagai titik terluar Indonesia dengan aksesibilitas yang tinggi, sehingga banyak potensi wilayah yang dapat dikembangkan baik dari sektor industri, transportasi maupun pariwisata. 

"Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini juga memberikan tekanan yang sangat berat kepada perekonomian di Kepri dan Kota Batam, khususnya tekanan di sektor industri dan pariwisata. Pandemi Covid-19 yang sedang kita alami saat ini memiliki dampak yang sangat besar dan meluas, tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Aria Bima.

Lebih lanjut Aria Bima mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tahun 2020 sebesar minus 5,32 persen year on year. Pertumbuhan ekonomi negatif tersebut masih berlanjut di kuartal III tahun 2020 dimana pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar minus 3,49 persen. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi ancaman resesi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

“Selain itu perairan Batam sebagai bagian dari perairan Kepri merupakan salah satu jalur lalu lintas transportasi laut terpadat di dunia, sehingga pemerintah menjadikan Kota Batam sebagai kota industri dan pariwisata. Namun demikian, sebagai provinsi dengan geografis berbentuk kepulauan, pengembangan Kepri dan Batam memiliki banyak tantangan, yaitu konektivitas. Sebagian besar hanya terjangkau oleh transportasi laut dan udara menyebabkan kendala dalam hal distribusi barang meliputi lamanya proses distribusi barang dan tingginya ongkos distribusi," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Operasional dan Komersial PT Pelindo 1 Ridwan Sani Siregar dalam paparannya mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh kondisi bisnis yang ada di Batam. Terhadap kondisi tersebut jelasnya, Pelindo 1 Cabang Batam melakukan strategi bisnis pendekatan terhadap customer dan melakukan pelayanan yang prima untuk menjaga pasar yang masih ada. Sehingga secara finansial dan nonfinansial sampai dengan saat ini Pelindo 1 Cabang Batam masih menunjukan peningkatan.

Baca: BPKN Terima 1.276 Pengaduan Sepanjang Tahun 2020

"Pelindo 1 Cabang Batam tidak memiliki pelabuhan di Batam, hanya melaksanakan pelayanan jasa marine. Namun Pelindo 1 Cabang Batam tetap melakukan inovasi bekerjasama dengan BP Batam terkait operasional maupun integrasi teknologi dalam rangka percepatan peningkatan pelayanan dan efisiensi pelabuhan di Batam,” papar Ridwan.

Secara umum, Kunker Komisi VI DPR  bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang berhubungan dengan perkembangan kinerja pemerintah daerah, kinerja beberapa BUMN serta perkembangan sektor industri tertentu termasuk permasalahan dan kendala yang dihadapi beserta upaya penyelesaiannya.

Secara lebih khusus, kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Kepri dan Batam, mengingat kondisi pandemi menyebabkan tekanan yang cukup berat pada perekonomian Kepri dan Batam termasuk strategi penyelesaiannya khususnya dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Quote