Jakarta, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji apresiasi positif terhadap berbagai produk hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).
Hal itu disampaikan Armuji saat menghadiri penutupan dan Pameran Produk Inovasi KKN 2025 UM Surabaya yang digelar di Gedung Cak Durasim, Jalan Gentengkali Surabaya, Rabu (27/8).
“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dihasilkan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya. Ini bentuk nyata dari apa yang sudah dipelajari selama kuliah,” ujarnya.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Menurut Cak Ji, sapaan akrab Armuji, mahasiswa tidak hanya cukup berteori, tetapi juga harus memiliki keterampilan yang bisa diimplementasikan di masyarakat.
Mereka, lanjutnya, juga perlu memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat secara nyata.
“Adanya KKN ini sangat penting agar para mahasiswa bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UM Surabaya Dr. Radius Setiyawan pihak UM Surabaya menegaskan bahwa kegiatan KKN bukan hanya ajang pengabdian masyarakat, tetapi juga sarana pembentukan karakter mahasiswa agar memiliki kepekaan sosial dan mampu menciptakan solusi konkret atas persoalan sehari-hari di masyarakat.
“Sejak awal, KKN UM Surabaya selalu diadakan di luar kampus, karena kami ingin publik juga tahu produk-produk apa yang telah dihasilkan,” katanya.
Radius juga menyatakan mengapresiasi kiprah Cak Ji yang dengan kekuatan media sosialnya yang sering kali viral.
Kata dia, apa yang dilakukan Cak Ji tersebut sama dengan visi dan misi UM Surabaya yang mengorientasikan sebagai kampus berdampak. Di mana, kegiatan KKN ini, harus memberikan dampak nyata kepada masyarakat.
“Saya ini penikmat Tiktok Cakji. Sangat bagus, karena Cakji turun langsung ke lapangan. Mengumpulkan pihak-pihak yang bersengketa dan menemukan solusi,” papar dia.
Kepala Lembaga Riset, Inovasi dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UM Surabaya Arin Setyowati, MA mengatakan, sebanyak 73 produk KKN terdiri dari Teknologi Tepat Guna (TTG), produk inovasi, dan diversifikasi produk makanan.
“Kegiatan ini diikuti hampir seribu mahasiswa yang tersebar di berbagai daerah, mulai Surabaya, Pasuruan, Mojokerto, Nganjuk, Jombang, Tuban, Lamongan, hingga Situbondo,” katanya.
Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak
Selain itu, terang Arin, KKN juga dilaksanakan di luar Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Siak-Siak Riau dan Papua, bahkan hingga ke tingkat internasional di Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan.
Dia menapada 28 Agustus mahasiswa akan diberangkatkan, mahasiswa akan melakukan KKN di Korea Selatan selama 1 minggu dengan agenda kegiatan yang mencakup, proyek sosial pengabdian hingga pengembangan keterampilan bahasa.
“Kami ingin mahasiswa UM Surabaya mampu beradaptasi dan berkontribusi di berbagai negara. KKN Internasional ini adalah wadah bagi mereka untuk belajar langsung tentang keragaman budaya, memperkuat jejaring global, dan memperkaya pengalaman akademik,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Arin, proyek sosial dan pengabdian masyarakat, mahasiswa akan terlibat langsung dalam proyek pengabdian masyarakat, baik di Korea Selatan dengan fokus pada penguatan kapasitas masyarakat setempat.