Ikuti Kami

ARW Ajak Masyarakat Sulsel Selalu Jaga Persatuan Kebangsaan

Pancasila sebagai dasar negara saat ini sudah jelas sehingga dasar negara ini pun harus dijalankan warga Indonesia.

ARW Ajak Masyarakat Sulsel Selalu Jaga Persatuan Kebangsaan
Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Ridwan Wittiri (ARW).

Makassar, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Ridwan Wittiri (ARW), mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menjaga persatuan kebangsaan Indonesia. 

"Di Kelurahan Batua ini banyak nonmuslim, bagaimana kita satu sama lain harus menjaga keragaman yang ada," kata ARW saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Minggu (28/5).

ARW mengatakan, khusus di Sulsel, ada empat etnis atau suku, mulai dari Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. Empat suku ini selalu membuat acara dan semuanya hadir serta saling menghormati satu sama lain.

Baca: Koster Kritik Mahalnya Tiket Pesawat Udara ke Pulau Dewata

"Jika salah satu suku ini tidak hadir, maka pesta itu rasanya dianggap tidak sah. Jadi, sangat rendah membedakan suku karena agama," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel ini.

ARW juga menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara saat ini sudah jelas sehingga dasar negara ini pun harus dijalankan warga Indonesia.

Pertama, kata ARW, Ketuhanan Yang Maha Esa. Menunjukkan bahwa Indonesia adalah adalah bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Selanjutnya, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. "Orang Bugis-Makassar memiliki adab. Coba kita lihat saat datang ke rumah pasti ditawarkan minuman atau makanan. Tapi, coba ke luar negeri itu tidak ada," kata ARW menekankan tentang sila kedua Pancasila.

Baca: Ganjar Apresiasi Desa-desa Yang Saat Ini Berkembang

Kemudian, kata dia, Persatuan Indonesia. Saat ini tidak pernah terdengar di Indonesia yang berselisih antara suku. "Kalau ada itu cuma perseorangan saja," ucapnya.

Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Kalau ada masalah-ta sampaikan ke saya nanti saya sampaikan ke pemerintah dan ini bagian dari permusyawaratan dan perwakilan. Seperti di Gowa yang baru saja kami bantu dengan meteran listrik baru merasakan setelah kemerdekaan setelah kami menyalurkan bantuan listrik dari pemerintah," jelasnya.

Quote