Sidoarjo, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Bambang Riyoko menegaskan pentingnya pertahanan pangan sebagai pondasi sektor ekonomi lainya sebagai antispasi dampak perubahan iklim dan meningkatnya jumlah penduduk.
Hal itu ia tegaskan sesuai dengan fokus Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan yang digelar pada 29 September hingga 1 Oktober 2023 mendatang.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

Legislator senior PDI Perjuangan itu mengatakan di Sidoarjo penguatan ketahanan pangan telah dilakukan dalam berbagai kebijakan. Salah satunya melalui Dana Desa ditentukan penggunaannya untuk program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% (dua puluh persen).
"Penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan perlu dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat desa memiliki kemampuan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan pangan di desa secara mandiri," kata Bambang Riyoko dalam keterangannya, Selasa (26/9).
Menurutnya, kebijakan itu perlu dioptimalkan untuk pengembangan potensi desa dan kawasan melalui berbagai macam komoditas pangan dengan memanfaatkan lahan desa dan lahan masyarakat.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Dia juga menuturkan, alternatif ketahanan pangan yang dapat direplikasi daerah antara lain, pemanfaatan pekarangan pangan lestari (P2L), pengembangan lumbung pangan masyarakat, pertanian keluarga, pengembangan korporasi usaha tani, toko tani Indonesia, pengembangan UMKM pangan lokal.
"Strategi penguatan ketahanan pangan harus berawal dari kebutuhan masyarakat/pasar. Semua harus bersinergi baik di Pusat maupun Daerah agar dapat terwujud pola kolaborasi hulu dan hilir," kata Bambang Riyoko mengakhiri.

















































































