Ikuti Kami

Bandingkan Badai Katrina di AS, Deddy Sitorus Kritisi Pemerintah Lambat Tetapkan Bencana Nasional Sumatera

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menetapkan status bencana nasional ketika badai Katrina menerjang Negeri Paman Sam pada tahun 2005.

Bandingkan Badai Katrina di AS, Deddy Sitorus Kritisi Pemerintah Lambat Tetapkan Bencana Nasional Sumatera
Anggota DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus, mengritik pemerintah pusat tidak segera menetapkan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar), sebagai bencana nasional.

Dia lantas membandingkan dengan langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) saat menetapkan status bencana nasional ketika badai Katrina menerjang Negeri Paman Sam pada tahun 2005.

"Jangankan negara seperti Indonesia dengan skala bencana seperti kemarin (di Aceh, Sumut, dan Sumbar), negara seperti Amerika saat badai Katrina itu asking for help from international communities, lho."

"Hampir 90 negara membantu Amerika mengatasi yang namanya badai Katrina tahun 2005 itu. Apa yang dibutuhkan cepat ketika itu karena ketersediaan di Amerika tidak sesuai seperti selimut, medical kit, bahkan makanan siap saji," katanya di program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, dikutip Jumat (19/12/2025).

Dilansir dari Britanica, badai Katrina memang pernah menerjang AS pada 23-31 Agustus 2005 lalu, yang berpusat di negara bagian Florida.

Bahkan, bencana tersebut turut berdampak ke wilayah lain seperti Louisiana hingga New Orleans.

Akibatnya, korban tewas mencapai sekitar 1.400 orang dan tercatat sebagai bencana alam paling parah yang pernah terjadi sepanjang sejarah AS.

Lalu, kerugian materill akibat bencana tersebut mencapai 125 miliar dolar AS.

AS pun memperoleh bantuan internasional dari 150 negara seperti Uni Emirat Arab (UEA), Tiongkok, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kembali lagi ke Deddy, dia mengingatkan agar Indonesia selalu mengingat bahwa bantuan dari negara lain, khususnya ketika terjadi bencana, adalah hal biasa dalam hubungan internasional.

Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia juga pasti akan memberikan bantuan ketika ada negara yang diterjang bencana alam atau terdampak konflik.

"Jadi hal yang biasa dalam pergaulan antar bangsa, kita saling bantu. Indonesia pun kalau ada bencana di mana-mana baik itu bencana alam atau konflik, kita turun kok. Jadi nggak perlu terlalu dipersoalkan," tegasnya.

Quote