Serang, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten mengkitisi tata kelola pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy.
Karena selama Wahidin-Andika memimpin Provinsi Banten mencuat skandal kasus korupsi.
Baca: Banteng Banten Pasang Kuda-kuda Jelang Pilgub Tahun 2024
Sederet kasus korupsi di masa akhir jabatan WH-Andika mulai korupsi hibah ponpes, pengadaan lahan UPT Samsat Malingping, hingga terbaru kasus korupsi pengadaan masker medis menjadi pukulan telak bagi Pemprov Banten.
Dari rangkaian tiga kasus yang kini masih ditangani Kejati Banten telah menetapkan 9 tersangka bahkan tak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Asep Rahmatullah mengakui, pihaknya memaklumi situasi yang tengah terjadi di tubuh pemerintahan WH-Andika karena secara politik pemilu lalu mereka hanya di pilih dua Kabupaten dan Kota.
"Ini bukti WH-Andika hanya menang di dua Kabupaten dan Kota. Jadi, wajar kalau Banten dipimpin WH-Andika itu tidak kondusif," tegas Asep di Sekretariat PDIP Banten, Kota Serang, Kamis (10/6).
Mantan Ketua DPRD Banten ini mengulas pemilu lalu justru suara mayoritas di delapan kabupaten dan kota diraih paslon yang diusung PDI Perjuangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief.
Meski menang secara nominasi di 6 Kabupaten dan Kota namun Rano Karno-Embay Mulya Syarief kalah di dua Kabupaten dan Kota sehingga kursi Gubernur disegel WH-Andika.
"Karena mereka (WH-Andika) menangnya di Kota Tangerang dan Kabupaten Serang, Rano Karno- Embay mominiasi 6 Kabupaten Kota tapi enggak menang," katanya.
Asep memandang kepemimpinan WH-Andika tidak serasi bahkan terkesan OPD jalan sendiri sehingga wajar jika Banten tidak kondusif.
Baca: Marinus Dorong Modernisasi Transaksi UMKM
Kondisi ini, dikatakan Asep, diperparah dengan kasus korupsi yang terus menggurita sehingga WH terkesan memakan ludah sendiri, karena WH terus menggembor-gemborkan Banten bersih dari Korupsi namun fakta dilapangan berbanding terbalik.
"Jadi, wajar kalau WH-Andika dalam tata kelola pemerintahan dengan Sekda dan seluruhnya (jajaran pemerintahan) gagap, terjadilah kasus-kasu seperti ini," tukasnya.
Diketahui, WH-Andika pada Pilgub Banten 2017 lalu hanya menang di dua daerah antara lain Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.