Ikuti Kami

Banteng Kalsel Soroti Uang Kas Daerah yang Diparkir dalam Bentuk Deposito

Dengan demikian, kejadian ini baginya menunjukkan bagaimana kualitas pemimpin daerah Kalsel dalam mengelola dana publik.

Banteng Kalsel Soroti Uang Kas Daerah yang Diparkir dalam Bentuk Deposito
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan (Kalsel), Berry Nahdian Forqan.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan (Kalsel), Berry Nahdian Forqan soroti uang kas daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diparkir dalam bentuk deposito pada Bank Kalsel mendapat sorotan tajam .

Sebelumnya, Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengungkap ada 15 pemerintah daerah yang memiliki simpanan dana tertinggi, salah satunya Kota Banjarbaru sebanyak Rp5,1 triliun.

Usut punya usut, ternyata dana tersebut milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel yang salah diinput oleh Bank Kalsel.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri

Gubernur Kalsel, H Muhidin dalam klarifikasi mengatakan dana sebenarnya adalah Rp4,7 triliun. Uang tersebut diklaim bukan dana endapan melainkan kas daerah sementara yang belum direalisasikan untuk belanja.

Gubernur Kalsel mengakui, dana dari kas daerah tersebut didepositokan sebanyak Rp3,9 triliun agar Pemprov Kalsel mendapat keuntungan.

Berry (sapaan akrabnya) menilai bahwa mendepositokan uang atau dana publik adalah langkah pemikiran yang keliru.

Aktivis sosial politik Banua ini tidak terlalu mempersoalkan apakah itu kesalahan input kode untuk kota atau provinsi, tapi yang jelas dana tersebut adalah uang publik yang harus segera dimanfaatkan.

“ini bukan soal kota atau provinsi, tapi bagaimana menggunakan anggaran karena itu adalah duit rakyat bukan untuk ditabung bahkan mungkin dibungakan,“ ungkap Berry, Minggu (2/11). 

Pegiat demokrasi itu menyatakan, dana triliunan tersebut semestinya digunakan secara efektif dan produktif demi kepentingan rakyat.

Baca: Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya Kritik 

“Kalau bisa kas itu kosong, dalam artian terbelanjakan untuk pembangunan jalan, fasilitas publik, bukan mengendap,” tegasnya.

Dengan demikian, kejadian ini baginya menunjukkan bagaimana kualitas pemimpin daerah Kalsel dalam mengelola dana publik.

“Para pemimpin kita itu tidak terlalu memahami bagaimana menempatkan dana publik. Dana besar itu seharusnya sudah bisa dibelanjakan,” pungkas Berry.

Quote