Ikuti Kami

Banteng NTT Dorong Relevansi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital

Emi Nomleni menanggapi pandangan para narasumber yang bersepakat bahwa Pancasila senantiasa relevan.

Banteng NTT Dorong Relevansi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital
Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emi Nomleni.

Jakarta, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar forum sarasehan bertajuk “Pancasila dan Kecerdasan Buatan” guna mendorong relevansi nilai-nilai Pancasila di era digital. 

“Dalam sarasehan ini kita membuka forum diskusi dengan mengaitkan Pancasila di mata kaum muda dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI),” kata Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emi Nomleni di sela-sela sarasehan yang digelar di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan NTT, di Kupang, Sabtu.  

Baca: Pelantikan DPD BMI, Sekjen Hasto: Anak Muda Harus Visioner

Ia menyebutkan forum diskusi merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang dilakukan PDI Perjuangan untuk memperingati Bulan Bung Karno dan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. 

“Ini bukan hanya sekadar memperingati tetapi kami terus ada di dalam sebuah refleksi besar bagaimana Bapak Bangsa Soekarno berjuang dan juga meninggalkan banyak hal termasuk Pancasila,” katanya menambahkan.

Ia menilai kegiatan ini sebagai ruang diskusi sekaligus refleksi atas relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah arus kemajuan era digital dan AI yang menjadi fenomena global. 

Adapun keempat narasumber utama forum ini, yaitu Pater Dr. Philipus Tule, SVD Rektor Universitas Widya Mandira Kupang, Dr. Ahmad Atang pengamat politik dan akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Rudy Rohi akademisi Universitas Nusa Cendana Kupang, dan Gulielmus Beribe Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTT. 

Emi Nomleni menanggapi pandangan para narasumber yang bersepakat bahwa Pancasila senantiasa relevan.

Namun, ia juga menambahkan bahwa relevansi nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dan dikombinasikan ketika individu menggunakan teknologi kecerdasan buatan tersebut. 

“Teknologi itu menolong kita, tetapi dia tidak bisa menjadi pegangan dan kekuatan kita semata-mata. Teknologi AI memberikan kita dampak positif, tetapi dia tidak memiliki hati, rasa, dan air mata,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar setiap pengguna AI dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara baik dan bijak, sambil tetap menjaga keautentikan diri sendiri. 

Baca: BMI DKI Jakarta Salurkan Bantuan ke Korban Kebakaran di Plumpang

Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan NTT ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa baik dari kampus maupun organisasi kepemudaan serta para pelajar SMA setempat. 

“Kami berpesan kepada anak-anak muda khususnya para peserta kegiatan ini teruslah berjalan dan belajar memanfaatkan kemajuan teknologi dengan terus menguatkan diri dengan nilai-nilai Pancasila,” ucap Emi Nomleni.

Quote