Madiun, Gesuri.id – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Banyu Biru Djarot menegaskan bahwa kekuatan utama sektor pariwisata di era digital terletak pada strategi komunikasi yang cerdas dan kolaboratif.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Diseminasi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Penguatan Konten bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Kabupaten Madiun, Selasa (7/10/2025).
Menurut Banyu, penguatan strategi komunikasi pariwisata harus menjadi langkah nyata untuk meningkatkan daya saing wisata lokal, membuka peluang ekonomi kreatif, serta memperluas jangkauan destinasi wisata Indonesia di tingkat global.
“Langkah nyata untuk memperkuat daya saing wisata lokal adalah dengan membuka peluang ekonomi kreatif dan menjangkau dunia melalui kekuatan digital,” ujar Banyu.
Ia menjelaskan, di tengah era serba cepat seperti sekarang, daya tarik sebuah destinasi wisata sering kali ditentukan hanya dalam hitungan detik saat tampil di media sosial. Karena itu, pelaku wisata harus memahami pentingnya konten kreatif dan strategi digital marketing.
“Kebayang tidak? Usaha seluruh pelaku industri hanya ditentukan oleh ketertarikan 1-5 detik pertama ketika muncul di tampilan media sosial,” tegasnya.
Banyu juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat pariwisata daerah. Ia menyebut konsep triple helix sebagai kunci utama — yakni sinergi antara pelaku pariwisata, industri, dan pemerintah daerah dalam membangun ekosistem promosi wisata yang berkelanjutan.
“Yang paling penting ini adalah triple helix, yaitu kerja sama lintas inovasi, kolaborasi antar konten kreator, pelaku pariwisata, industrinya, dan Pemdanya,” terang Banyu.
Politisi muda PDI Perjuangan itu menekankan, promosi yang efektif bukan hanya soal seberapa bagus destinasi wisata, tetapi bagaimana informasi itu bisa menjangkau publik.
“Intinya, kalau orang lain gak tahu, terus mau datang ke destinasi wisata di daerahnya itu piye?” ujarnya dengan gaya khasnya.
Di akhir sambutan, Banyu berharap agar para peserta kegiatan mampu menjadi bagian dari gerakan smart tourism marketing — pendekatan cerdas dalam promosi wisata berbasis data, kreativitas, dan teknologi.
“Ke depannya harapan saya, teman-teman di sini bisa tertular namanya smart tourism marketing,” pungkasnya