Jakarta, Gesuri.id - Guru Besar Tata Hukum dan Negara, Prof Mahfud MD meminta para calon anggota legislatif terpilih PDI Perjuangan di tingkat pusat maupun daerah untuk mengemban amanah menciptakan keadilan dan kemakmuran demi Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat memberikan kuliah umum dalam Sekolah Hukum yang diadakan DPP PDI Perjuangan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/6).
Tampak hadir, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, serta sejumlah Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan diantaranya Putra Nababan, Marinus Gea, Deddy Sitorus, Masinton Pasaribu dan puluhan kader partai berlambang Banteng moncong putih itu.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri serta ratusan pengurus PDIP dari berbagai daerah turut mengikuti Sekolah Hukum PDI Perjuangan melalui sambungan daring.
Mahfud awalnya menyampaikan ucapakan selamat kepada para caleg terpilih PDI Perjuangan berhasil menang secara berdarah-darah dari Pemilu 2024. Ia lantas mengingatkan setelah menang ada tugas berat yang harus diemban yakni merawat Indonesia menuju keemasan.
"Tugas saudara-saudara adalah mengemban amanah untuk merawat Indonesia dengan menggunakan jembatan emas yang sudah kita miliki sekarang. Bung Karno lah yang mengatakan kemerdekaan itu adalah jembatan emas. Untuk menuju kemana? Untuk menuju Indonesia emas," kata Mahfud.
Ia kemudian menjelaskan, jika Indonesia Emas itu seperti tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) RI 1945 yang bunyinya merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Namun saat ini dirasa Indonesia belum sepenuhnya adil dan makmur.
"Kita juga merdeka, kita juga bersatu, kita juga berdaulat. Tapi adil dan makmur ini belum. Mengapa itu terjadi?," ujarnya.
Mahfud mengatakan, pemerintah sendiri sudah menetapkan dalam Perpres jika Indonesia Emas harus dicapai 2045 atau 100 tahun dafi 1945 setelah merdeka. Hal itu menurut Mahfud harus bisa tercapai.
Ia lantas mengulas isi novel karya P.W Singer berjudul Ghost Fleet. Dalam novel tersebut disinggung jika Indonesia diprediksi sudah tidak ada ketika terjadi peperangan AI atau artificial intelligence. Diprediksi Indonesia sudah bubar atau tidak ada di 2030.
Namun ia menegaskan, Indonesia 2045 pasti akan terwujud, untuk itu tidak mungkin 2030 akan bubar.
"Nah, saudara disebut meskipun itu novel, Indonesia itu tidak ada di tahun 2030. Orang ribut ketika ini guru diungkapkan sebagai bahan kampanye di tahun 2019. Apa betul orang ribut karena Indonesia pada waktu itu sudah punya dua perpres. Indonesia Emas, masak 2030 mau bubar itu semua ngomong kosong, ini Indonesia Emas," tuturnya.
Ia menegaskan Indonesia Emas 2045 sudah dihitung segala sumber kekayaan yang dimilikinya. Namun itu semua tak akan terwujud jika keadilan dan kemakmuran tak bisa dicapai.
"Nah tugas saudara sekarang sebagai wakil rakyat untuk menjaga agar 2030 itu tidak terjadi apa-apa di negeri ini. Seperti di gambar, mudah-mudahan itu hanya betul-betul hanya sebuah novel. Meskipun ini novel intelligence tuh, ketika novel-novel itu dia udah menghitung perkembangan artificial intelligence, kecerdasan buatan sangat mudah tidak bisa dikendaliikan melainkan kita harus bisa mengikuti perkembangannya," imbuh Mahfud.