Jakarta, Gesuri.id - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menilai, permainan tradisional memiliki banyak manfaat positif bagi tumbuh kembang anak, terutama dalam mengasah kemampuan motorik dan sensorik di tengah gempuran penggunaan gawai.
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan acara ini karena dolanan anak tradisional mengandung nilai penting bagi perkembangan anak,” ujar Danang.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Menurutnya, Pemkab Sleman berkomitmen mendukung berbagai upaya pelestarian budaya, termasuk permainan tradisional yang kini semakin jarang dimainkan akibat perkembangan teknologi.
Panewu Sleman, Rasyid Ratnadi, menjelaskan bahwa gelar dolanan anak ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan 13 tahun UU Keistimewaan DIY. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi peningkatan pembelajaran, khususnya di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD).
Ia menambahkan, acara ini mendapat dukungan Dana Keistimewaan DIY. Selain melestarikan budaya lokal, kegiatan juga bertujuan meningkatkan keterampilan anak-anak Kapanewon Sleman sekaligus mempersiapkan mereka sebelum masuk sekolah dasar.
Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
“Harapannya kegiatan ini bisa mendukung terwujudnya Kabupaten Sleman sebagai Kabupaten Sehat dan Kabupaten Layak Anak,” terang Rasyid.
Acara dolanan anak diikuti oleh Satuan PAUD Sejenis (SPS) se-Kapanewon Sleman serta sejumlah sekolah dasar. Antusiasme peserta dan masyarakat terlihat tinggi, menjadi bukti bahwa permainan tradisional masih memiliki tempat penting di tengah arus digitalisasi.