Ikuti Kami

Darmadi Puji Investasi PT. Daikin, Iklim Usaha RI Prospektif

Darmadi: Iklim investasi RI semakin membaik sehingga diharapkan target investasi sebesar Rp1200 triliun dapat tercapai di tahun 2022.

Darmadi Puji Investasi PT. Daikin, Iklim Usaha RI Prospektif
Groundbreaking PT Daikin Industries Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (2/12).

Cikarang, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto mengapresiasi langkah PT. Daikin Industries Indonesia yang berinvestasi di Indonesia sebab hal itu menunjukkan bahwa iklim berusaha di Indonesia cukup prospektif.

Baca: Sejahterakan Nelayan, Paramitha Salurkan 80 Perahu Sekoci

"Investasi ini membuktikan bahwa iklim investasi di Indonesia semakin membaik sehingga diharapkan target investasi sebesar Rp1200 triliun dapat tercapai di tahun 2022," ucap Bendahara Megawati Institute itu saat di wawancara awak media usai acara Groundbreaking PT Daikin Industries Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (2/12).

Sekedar informasi, dalam acara Grounbreaking PT Daikin Industries Indonesia tersebut turut dihadiri sejumlah stakeholder seperti Nurul Ichwan Deputy Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi, Yoshihiro Mineno Senior Executive President Daikin Group, Taufik Bawazier (Dirjen IMATEL) mewakili Menteri Perindustrian.

Selain itu, Darmadi menambahkan, investasi ini juga membuktikan bahwa iklim investasi semakin membaik dan bisa menarik Investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Darmadi mengungkapkan, investasi tersebut nantinya mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

"Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 20 Ha dengan investasi 3.3 triliun ini diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2500 tenaga kerja, dan merupakan investasi terbesar di dunia elektronik Indonesia di tahun 2022," jelas Politikus PDI Perjuangan itu.

Selain itu, menurutnya, investasi ini merupakan salah satu investasi yang berkualitas karena mampu menciptakan tenaga kerja hingga ribuan orang.

"Model investasi semacam inilah yang mestinya banyak dilakukan mengingat efek domino terhadap perekonomian masyarakat cukup riil dan mampu mendongkrak serapan tenaga kerja," urai Ketua Dewan Pembina Perusahaan Pendingin Indonesia (Perprindo) itu.

Darmadi berharap dengan semakin bergairahnya iklim investasi di tanah air ke depannya realisasi investasi bisa semakin meningkat dari capaian sebelumnya.

"Kita berharap target investasi bisa mencapai Rp1500 triliun di tahun 2023. Saya optimistis tahun depan justru iklim investasi di kita akan semakin bergairah meski di tengah kencangnya isu pelambatan ekonomi global," tandas Legislator dari dapil DKI Jakarta III meliputi Jakarta Utara, Barat dan Kepulauan Seribu itu.

Pria bergelar Doktor Bidang Ilmu Hukum ini juga berharap Pemerintah bisa mengurangi kuota impor AC secara bertahap ke depannya.

"Terutama produk yang sudah diproduksi di Indonesia. Kalau tidak nanti investor yang sudah produksi akan keberatan. Tidak ada insentif buat investor apalagi jika impor harganya pasti akan lebih murah ketimbang investasi," tegas Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat Indonesia (PTKIndonesia) itu.

Selain itu, menurutnya, skema import hanya akan menciptakan kerugian bagi perusahaan yang investasi karena lebih menguntungkan import ketimbang investasi.

"Hal tersebutlah yang membuat perusahaan AC di Indonesia jarang mau investasi di Indonesia," tegasnya.

Sudah saatnya, Darmadi kembali menegaskan, perusahaan-perusahaan AC yang beroperasi di Indonesia tidak lagi mengandalkan skema import hanya demi meraup keuntungan belaka.

Darmadi juga berharap Pemerintah secara bertahap mengurangi kuota Impor AC terutama produk AC yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Sehingga kita harapkan agar perusahaan-perusahaan elektronik di Indonesia bisa memberikan kontribusi maksimal terhadap perekonomian Indonesia khususnya penciptaan lapangan kerja," ujarnya.

"Jangan jadikan Indonesia hanya sebagai pasar tapi perusahaan AC harus berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. Mereka harusnya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Tidak adil jika memasarkan di Indonesia tapi buat pabriknya di Vietnam atau Thailand," tandasnya.

Terakhir, Darmadi juga berpesan agar arah kebijakan ekonomi termasuk arah kebijakan investasi di dalamnya berpegang teguh pada prinsip ekonomi kegotongroyongan.

"Spirit konsep ekonomi Berdikari yang digelorakan founding father kita yakni Bung Karno mestinya jadi pedoman kita semua agar cita-cita kedaulatan ekonomi bisa tercapai. Jika ini dipedomani tentu kesejahteraan rakyat yang jadi harapan dan dambaan kita semua bisa terwujud," pungkasnya.

Baca: Vita Ervina Danai Pembelian Bibit Alpukat Rp 600 Juta

Diketahui, PT Daikin Industries Indonesia melakukan Groundbreaking pabrik Air Conditioner (AC) di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, Jumat (2/12).

Berdiri di atas lahan seluas 204.000 meter persegi (m2), pabrik Daikin nantinya akan memproduksi AC dengan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun, dan menyerap 2.500 tenaga kerja.

Pabrik ini dijadwalkan akan memulai produksinya pada Desember 2024.

Quote