Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mendorong TransJakarta mengaudit proses perekrutan, pelatihan, dan sertifikasi pramudi atau sopir bus.
Sebab, dalam waktu singkat pada September 2025, Bus TransJakarta tercatat mengalami kecelakaan sebanyak tiga kali yang rata-rata diakibatkan keselahan sopir atau human error.
Ia mengatakan, proses audit tersebut perlu diiringi dengan percepatan pemasangan teknologi canggih, seperti Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) pada seluruh armada.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
"Kombinasi itu akan menciptakan safety net guna mendeteksi potensi kantuk, penyimpangan jalur, dan pelanggaran kedisiplinan berkendara secara real time," ujar Rio dalam keterangannya, dikutip Sabtu (27/9).
Rio meminta agar TransJakarta membentuk tim pengawas independen untuk memantau secara acak terhadap perilaku pramudi bus di lapangan. Namun, perlu dukungan sistem reward dan punishment yang jelas.
"Pramudi berprestasi perlu diapresiasi. Sementara pelanggar aturan keselamatan harus dikenai sanksi tegas, progresif," tukas Rio.
"Tidak toleran yang hasil pemantauannya diumumkan secara internal sebagai bahan edukasi," imbuhnya.
Politikus PDIP itu juga meminta PT. TransJakarta memeriksa secara teknis (spot check) terhadap kondisi bus. Khususnya sistem rem, kemudi, dan ban. Pengecekan secara berkala.
"Jadwal perawatan berkala dipatuhi secara ketat dengan menerapkan sanksi tegas bagi setiap pelanggaran prosedur maintenance," pungkas Rio.
Baca: Ganjar Tegaskan PDI Perjuangan Sebagai Penyeimbang Pemerintah
Diketahui, kecelakaan yang melibatkan armada bus Transjakarta bulan ini tercatat tiga kali dalam waktu berdekatan yakni pada Sabtu (6/9) di Jalan Raya Minangkabau, Jakarta Selatan. Pengemudi Transjakarta inisial LK (44) menabrak toko yang diduga karena kurang konsentrasi.
Kemudian, kecelakaan kembali terjadi pada Kamis (18/9) melibatkan dua kendaraan yakni bus TransJakarta koridor 3 dan truk di Jalan Cideng Timur arah Harmoni tepatnya di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Sehari setelahnya, bus TransJakarta rute koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu mengalami kecelakaan dan menabrak pengendara mobil, motor, hingga rumah toko di wilayah Cakung, Jakarta Timur.

















































































