Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo menyoroti fasilitas pejalan kaki dan jalur sepeda. Ia menyebut penanganan korban kecelakaan itu harus sistemik.
Rio, yang merupakan politisi PDI Perjuangan, menyampaikan dukacita mendalam terhadap kejadian tersebut dan menekankan perlunya investigasi menyeluruh. Lebih jauh, dia menyatakan bahwa kasus ini menjadi “alarm keras” bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar menangani masalah keamanan lalu lintas secara sistemik.
“Pemda, khususnya Dinas Perhubungan, harus cekatan. Penanganannya jangan hanya reaktif karena ada korban. Harus sistemik,” ujar Rio, Rabu (10/12/2025).
Baca: Ganjar Ajak Kader PDI Perjuangan Perkuat Demokrasi
Dengan berdasarkan pengalaman pribadi, Rio mengungkapkan bahwa fasilitas pejalan kaki dan jalur sepeda di Jakarta masih belum berfungsi dengan baik.
“Setiap Rabu ada aturan ASN tanpa kendaraan pribadi. Saya sering jalan kaki 6,1 kilometer ke kantor. Banyak trotoar dipakai kendaraan, polusi juga tinggi,” tandas dia.
Dia juga berpendapat bahwa perubahan budaya berkendara sangat penting agar setiap pengguna jalan saling menghargai, termasuk pengemudi kendaraan umum seperti TransJakarta dan JakLingko yang masih sering dikeluhkan masalah human error.
Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing
Kejadian kecelakaan yang menelan nyawa Hudi menjadi cerminan dari tantangan besar dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan yang tidak memakai kendaraan bermotor di Jakarta, sekaligus menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan infrastruktur dan kesadaran masyarakat dalam berbagi jalan.
Seperti diketahui, Hudi Dananjoyo Suryodipuro (48), yang menjabat sebagai Vice President Sekretaris SKK Migas, tewas setelah mengendarai sepeda angin dan menabrak Bus Transjakarta yang sedang berhenti di depan Halte Karet Sudirman.

















































































