Ikuti Kami

Edy Nilai Kasus Antraks Tak Hanya Bisa Dilihat Dari Sisi Kesehatan

Edy Wuryanto menyarankan pemberantasan antraks dibarengi dengan peningkatan ekonomi dan edukasi terhadap warga.

Edy Nilai Kasus Antraks Tak Hanya Bisa Dilihat Dari Sisi Kesehatan
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai penanganan antraks di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak bisa hanya dilihat dari sisi kesehatan.

Legislator Fraksi PDI-Perjuangan dari Dapil Jawa Tengah III ini menyarankan pemberantasan antraks dibarengi dengan peningkatan ekonomi dan edukasi terhadap warga.

“Sosialisasi dan yang terpenting adalah terjun ke lapangan lebih sering. Tidak hanya saat kasus ini ada lantas jadi heboh dan nanti hilang,” kata Edy dalam keterangan tertulis, Senin (10/7).

Baca: Rahmad Handoyo Larang Keras Konsumsi Hewan Sakit

Edy berpendapat jaring pengaman sosial, salah satunya BPJS Kesehatan, dapat dimasifkan agar masyarakat tidak jatuh ke jurang kemiskinan.

Hal ini disampaikan Edy merespons kasus antraks pada manusia di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dipicu akibat mengonsumsi ternak mati. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan tiga orang meninggal dan puluhan warga berstatus seropositif antraks.

Menurut Edy, praktik tersebut sesuai dengan tradisi di wilayah Gunungkidul yang bernama mbrandu. Edy menyebut tradisi tersebut masih lestari dan merupakan wujud dari ketimpangan ekonomi serta edukasi masyarakat.

“Jika masyarakatnya mampu dan mengetahui bahwa antraks itu berbahaya, pasti tidak ada tradisi itu sampai sekarang. Mereka akan milih makan daging dari pasar atau tempat pemotongan hewan yang lebih sehat,” katanya.

Baca: Edy Wuryanto Apresiasi Keputusan Presiden Jokowi

Edy mencatat kejadian antraks di Gunungkidul bukan pertama kali terjadi. Tahun 2019, kejadian serupa juga muncul di daerah tersebut.

“Namun seharusnya dari kasus yang muncul, ada sesuatu yang dipetik. Misalnya bagaimana perawatan bangkai hewan yang mati karena antraks,” tutur Edy.

Namun penanganan dari sisi kesehatan juga sangat diperlukan. Menurut Edy, aksi ini memerlukan kerja sama antara Kemenkes dan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Tidak boleh ada ego sektoral. Harus ditangani bareng,” ujar Edy.

Quote