Ikuti Kami

Edy Wuryanto Apresiasi Dedikasi Nakes Pelayan Jemaah di Makkah

Edy yang juga anggota Komisi IX DPR menegaskan peran nakes haji di Mekah sangat sentral. 

Edy Wuryanto Apresiasi Dedikasi Nakes Pelayan Jemaah di Makkah
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Timwas Haji DPR RI Edy Wuryanto menyoroti dedikasi luar biasa para nakes, yang tetap bersemangat melayani jemaah meski menghadapi tantangan, termasuk pengurangan penerimaan jumlah personel tahun ini.

Edy yang juga anggota Komisi IX DPR menegaskan peran nakes haji di Mekah sangat sentral. 

"Kami menemui teman-teman tenaga kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia yang siap melayani jemaah haji Indonesia. Meskipun jumlah tenaga kesehatan pada musim haji tahun ini dikurangi tetapi sejauh ini kami melihat tidak mengurangi semangat mereka," papar wakil rakyat dari Jateng III ini.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Ia menambahkan wacana untuk mendirikan Rumah Sakit Haji dan Umrah di Mekah patut menjadi pertimbangan serius komisi terkait di parlemen. Ia meyakini inisiatif ini akan didukung oleh Komisi VIII dan IX DPR RI.

Data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah menyebut sampai akhir Mei 2025 sejumlah kasus dialami jemaah calon haji Indonesia. Kasus infeksi saluran pernapasan bagian atas akut masih menjadi kasus terbanyak, dengan lebih dari 13.000 kasus. Diikuti oleh penyakit terkait hipertensi dengan lebih dari 12.800 kasus, dan diabetes melitus dengan lebih dari 4.900 kasus. Ini menunjukkan beban kerja yang tidak ringan bagi para nakes.

Kepala KKHI Makkah Liliek Marhaendro memaparkan mendekati puncak musim haji sejumlah persoalan penting mengemuka seperti distribusi nakes yang tidak merata akibat dampak kerja sama dengan delapan syarikah. Ini mengakikatkan ada kloter tanpa nakes sementara pada kelompok lain terjadi penumpukan nakes. 

Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar

Menyambut puncak ibadah haji KKHI Makkah juga telah menyiapkan pos kesehatan di Armuzna. Syarikah juga turut membangun tenda atau posko kesehatan, bahkan memberikan kesempatan kepada KKH untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan jemaah, seperti di Maktab 105 yang telah menyiapkan pos pertolongan pertama.

Terkait pelaksanaan Safari Wukuf, tahun ini disiapkan kuota untuk 500 jemaah tidak mandiri. Teknisnya, jemaah akan diberangkatkan ke Arafah usai Subuh selanjutnya setelah mengikuti khutbah Arafah serta berdoa selama maksimal satu jam, mereka akan kembali ke hotel tempat menginap.

Quote