Ikuti Kami

Eko Dorong Percepatan Pembangunan Museum Kebangsaan & Keistimewaan

Pembangunan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat edukasi sejarah dan nilai kebangsaan kepada masyarakat, terutama generasi muda.

Eko Dorong Percepatan Pembangunan Museum Kebangsaan & Keistimewaan
Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Suwanto.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Suwanto mendorong percepatan pembangunan museum kebangsaan dan museum keistimewaan sebagai langkah strategis untuk memperkuat edukasi sejarah dan nilai kebangsaan kepada masyarakat, terutama generasi muda.

"Pembangunan museum-museum kebangsaan dan museum keistimewaan harus dipercepat. Ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat karakter kebangsaan dan keistimewaan DIY, sekaligus sarana edukasi sejarah yang kontekstual bagi masyarakat," kata Eko di Yogyakarta, Sabtu.

Ia menyampaikan hal itu menyikapi fenomena intoleransi, termasuk munculnya kasus perusakan makam yang terjadi di wilayah di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada Mei 2025.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Eko menilai, kasus tersebut menunjukkan gejala melemahnya kesadaran akan nilai-nilai kebhinekaan dan penghargaan terhadap perbedaan.

“Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga soal rendahnya pemahaman atas nilai moral, etika, dan kemanusiaan. Karena itu, strategi pencegahan jangka panjangnya harus melalui edukasi,” tegas politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Komisi A, kata dia, mengecam keras tindakan perusakan makam tersebut dan mendukung aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasusnya. Namun demikian, ia juga menekankan pentingnya pendekatan pembinaan terhadap pelaku agar tidak berulang dan bisa kembali diterima masyarakat.

“Edukasi Pancasila dan wawasan kebangsaan harus menyentuh semua lapisan, bukan hanya siswa sekolah. Masyarakat umum pun perlu dilibatkan lewat kegiatan seperti ‘Sinau Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika’ yang selama ini telah berjalan,” ujarnya.

Menurut Eko, keberadaan museum kebangsaan dan museum keistimewaan menjadi instrumen penting dalam menyampaikan narasi sejarah yang hidup dan membumi. Ia menyebut DIY memiliki warisan sejarah yang sangat kuat sebagai basis pembelajaran publik mengenai nilai-nilai persatuan.

“Anak-anak muda perlu tahu siapa tokoh-tokoh pendiri bangsa, bagaimana peran Yogyakarta di masa revolusi, dan mengapa keistimewaan DIY itu penting. Semua itu akan lebih efektif tersampaikan jika kita punya ruang edukatif seperti museum yang representatif dan aktif,” tambahnya.

Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar

Di samping penguatan edukasi kebangsaan, Eko juga menggarisbawahi pentingnya ketahanan keluarga dalam mencegah bibit intoleransi berkembang di lingkungan sosial. Ia meminta Pemda DIY mengacu pada Perda Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembangunan Ketahanan Keluarga untuk memperkuat peran keluarga dalam mendidik anak-anak.

“Pendidikan karakter itu dimulai dari rumah. Perda ketahanan keluarga itu harus benar-benar dijalankan. Dinas seperti DP3AP2 DIY juga perlu aktif memberikan pendampingan,” tuturnya.

Eko menyebut kombinasi antara penguatan edukasi publik dan konsolidasi peran keluarga akan menjadi fondasi penting dalam menjaga Yogyakarta tetap menjadi wilayah yang toleran, inklusif, dan berkarakter kebangsaan kuat.

Quote