Jakarta, Gesuri.id - Eksponen Pengurus PDI Perjuangan DKI Jakarta merasa prihatin dan menyayangkan beredarnya berita yang tersebar di media online soal isi materi ujian sekolah yang berisi "Anies diejek Mega" di SMP Negeri 250 di Jakarta, tepatnya di wilayah Cipete Utara.
Baca: Ganjar Siap Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama Kali
“Tindakan seorang oknum guru seperti yang kita ketahui bersama sarat dengan muatan politis yang tidak sehat bahkan cenderung bahaya untuk kelangsungan anak-anak didik kita sebagai siswa, dan bisa menciderai dunia pendidikan untuk masa-masa yang akan datang,” ungkap Tasirin Rahmat, Juru Bicara Eksponen Pengurus PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Untuk itu, lanjutnya, eksponen pengurus PDI Perjuangan meminta pihak terkait melalui Fraksi DPRD DKI agar secepat mungkin melakukan pemanggilan pihak Dinas pendidikan Pemprov DKI sehingga diproses sesuai mekanisme yang ada agar kedepan tidak terulang lagi.
“Hal ini menyangkut nama tokoh yang tak lain seorang Gubenur DKI Jakarta dengan mantan Presiden Megawati Sukarnoputri, jadi hal tersebut tidak boleh dibiarkan,” imbuhnya.
Sesuai yang dikutip media online dan diakui oleh pihak-pihak terkait sangat jelas sekali bahwa hal tersebut syarat dengan muatan politis keperpihakan kepentingan tertentu, yang pada giliranya jelas ada tendensi diskriminasi terhadap ketokohan seorang Megawati Sukarnoputri hingga mengarah pada pencemaran nama baik sekaligus ada nuansa mengarah ujaran kebencian.
Baca: Papua Makin 'Memerah' di Pilkada, Ini Pesan Mama Mega
Oleh karnanya, menurut Tasirin Rahmat, eksponen pengurus PDI Perjuangan mendukung sekaligus meminta Fraksi DPRD DKI Jakarta menindaklanjuti kasus tersebut, agar kedepannya tidak terulang lagi hal-hal yang sangat memalukan dunia pendidikan DKI.
“Harus ada sangsi yang tegas sesuai mekanisme yang berlaku, agar ada efek jera terhadap siapapun pelakunya,” pungkas Tasirin Rahmat.