Ikuti Kami

Ganjar Ajak Penyuluh Antikorupsi Bangun Jejaring

Ganjar mendengar beberapa penyuluh antikorupsi dengan latar belakang profesi yang beragam, termasuk ibu rumah tangga dan guru sekolah.

Ganjar Ajak Penyuluh Antikorupsi Bangun Jejaring
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak penyuluh antikorupsi yang menjadi peserta Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Seluruh Indonesia 2022 membangun jejaring untuk mencegah terjadinya berbagai praktik tindak pidana rasuah.

"Para penyuluh membangun jejaring dalam acara ini dengan tujuan satu visi membawa Indonesia makin bersih dari praktik korupsi. Penyuluh bisa memberikan pengalaman-pengalaman, yang tentu akan sangat memperbaiki kondisi Republik ini agar makin bersih," katanya di Semarang, Jumat (20/5).

Selain berjejaring, para penyuluh antikorupsi juga diminta Ganjar berbagi pengalaman, mulai metode hingga bagaimana membuat konten dan kelompok sasaran penyuluhan antikorupsi.

Baca: Gembong Ajak Nonton Formula E Melalui Televisi

Hal itu disampaikan karena saat berdialog dengan perwakilan penyuluh, Ganjar mendengar beberapa penyuluh antikorupsi dengan latar belakang profesi yang beragam, termasuk ibu rumah tangga dan guru sekolah.

"Ini bagus, tadi dari KPK juga memberikan arahan kepada kita agar melalui sistem pendidikan yang ada, tidak harus dengan kurikulum khusus," ujarnya saat mengikuti kegiatan Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Seluruh Indonesia 2022 di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang.

Menurut orang nomor satu di Jateng itu, ada banyak sekali cara untuk menerapkan nilai antikorupsi pada kehidupan sehari-hari sehingga kerja KPK dalam menjalankan enam pokok tugasnya akan lebih mudah dengan bantuan masyarakat dari sisi pencegahan.

"Nah kita butuh budaya baru, butuh budaya bersih, membangun integritas dan itu bisa dilakukan dengan spirit bersama," kata mantan anggota DPR RI itu.

Salah seorang peserta jambore, Aris Sutantriati, mengaku telah menjadi penyuluh antikorupsi selama 5 tahun dan banyak mengalami suka duka saat menjalankan tugasnya, apalagi dirinya tidak memiliki latar belakang jabatan apa pun selain sebagai ibu rumah tangga.

"Bukan pejabat, kita menyampaikan harus hati-hati dan menyesuaikan tempat dan harus pandai masuk memberi pengarahan atau sosialisasi tentang nilai integritas. Ya sering ditolak tapi kita terus berusaha," kata perempuan asal Kotagede, Yogyakarta.

Sigit, pria asal Banten, Jawa Barat, ini baru 4 bulan menjadi penyuluh antikorupsi dan tantangannya adalah mengubah stigma masyarakat yang mulai menganggap korupsi sebagai hal biasa.

Baca: AW Minta Pemkab Pasuruan Gercep Cegah PMK

"Butuh konsistensi, bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat. Alhamdulillah belum pernah ditolak. Tempat penyuluhan biasanya di tempat kerja, ya di Dinas Pendidikan," ujarnya.

Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Seluruh Indonesia yang digelar 20-22 Mei 2022 diikuti 140 peserta, terdiri atas 70 perwakilan komunitas atau forum dari luar Provinsi Jawa Tengah dan 70 perwakilan dari Jateng, termasuk Inspektur Provinsi se-Indonesia, dan inspektur kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana serta Pembina Komisi Penyuluh Antikorupsi Jawa Tengah Kunto Nugroho juga hadir pada acara tersebut.

Quote