Ikuti Kami

Gibran Yakin Pembangunan Rel Layang Solusi Atasi Kemacetan

Menurut Gibran, pembangunan rel layang itu juga akan mengurangi risiko banjir.

Gibran Yakin Pembangunan Rel Layang Solusi Atasi Kemacetan
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Surakarta, Gesuri.id - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yakin pembangunan rel layang melintasi Simpang Joglo Solo bisa menjadi solusi masalah kemacetan lalu lintas kendaraan sekaligus mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

"Saya juga yakin saat pembangunan rel layang ini selesai, kemacetan dan kepadatan lalu lintas bisa terurai, dan mengangkat kegiatan ekonomi di Kadipiro, Gilingan, Nusukan, Banjarsari, dan semua warga sekitar," katanya pada acara peletakan batu pertama pembangunan rel layang di Solo, Sabtu (8/1).

Menurut Gibran, pembangunan rel layang itu juga akan mengurangi risiko banjir.

Baca: Ganjar Uji Team Pembangunan Jalur KA Solo Balapan-Kalioso

"Dengan dibangunnya saluran drainase buang akan mengalirkan air menuju Kalianyar," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah kota akan mengawal pembangunan infrastruktur tersebut hingga selesai.

"Pembangunan rel layang ini sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang lama sehingga harus terus kita kawal sampai pembangunan selesai," kata Gibran, yang berharap rel layang nantinya bisa menjadi ikon baru Kota Solo.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa proyek pembangunan rel layang merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

"Ini kerja sama antarsektor, kami juga dibantu kepolisian dan kejaksaan," katanya.

Baca: Gibran Targetkan Rel Layang Jogja-Solo Rampung Pada 2023

Gubernur mengemukakan bahwa penataan Kota Solo membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. "Ada support (dukungan) dari Pak Menhub (Menteri Perhubungan), matur nuwun Pak," katanya.

Dia juga mengemukakan bahwa kegiatan perekonomian di wilayah kawasan Yogyakarta, Solo, dan Semarang sudah mulai menggeliat.

"Kemarin pas kunjungan Pak Presiden tanya, okupansi hotel sudah naik tinggi ya Pak? Sudah tinggi. Sekarang orang bosan di Solo, mereka geser ke Jogja, mereka bosan Jogja geser ke Semarang, muter saja, sekarang mulai terasa," katanya.

Quote