Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, menilai ajang Formula E adalah proyek gengsi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bahkan Gilbert mengatakan Formula E merupakan ajang yang tidak terlalu mendesak.
"Ini proyek gengsi. Apa yang mendesak dari formula E? Ini rugi. Apa yang membuat keputusan dalam 2 minggu dan mendesak? Ini ada sesuatu gengsi yang dipertaruhkan," ujar Gilbert dalam diskusi Total Politik bertajuk 'Antara GP Mandalika dan Formula E, Adu Politik Mercusuar?' di Jakarta Pusat, Minggu (27/3).
Baca: Gembong Ingatkan Formula E Tak Latah Gunakan Pawang Hujan
Lantas Gilbert menegaskan ajang MotoGP di Mandalika dan Formula E, adalah hal yang jauh berbeda.
Hal ini karena MotoGP merupakan proyek nasional sedangkan gelaran Formula E dianggap hanya keperluan mendesak.
"You do in Mandalika dan we do in Jakarta. Lalu sempat dipaksakan pindah (lokasi) di tanah reklamasi, tapi kan nggak boleh. Jadi ini bukan permanen. Ini mercusuar? Tidak. Ini proyek yang dipaksakan tanpa perencanaan yang matang," sambung Gilbert.
Baca: Banjir di Duren Sawit Dinilai Bukti Respon Anies Lambat
Gilbert mengatakan proyek Formula E tidak bisa dibilang proyek Mercusuar, melainkan proyek Mercusuir, karena persiapan untuk Formula E sangatlah minim.
"Itu kan pembangunan dipaksakan di atas tanah rawa dipindah dari Monas. Ini kan tanpa perencanaan. Lalu dipindah karena tidak ada tempat lagi dipaksakan di Ancol tanpa diduga ada rawa. Harusnya itu ada 6 bulan evaluasi tapi dipaksakan dibangun," jelas Gilbert.
Sebelumnya, pembangunan sirkuit Formula E Jakarta terus dikebut. Saat ini progres pembangunan lintasan mencapai 87,9 persen. Jumat (25/3), seluruh lintasan Formula E telah di aspal lapisan pertama. Aspal di beberapa lintasan terlihat masih basah.
sumber: detik.com.
