Ikuti Kami

GMNI Kecam Represifitas Aparat Terhadap Kader di Sumbawa

“Sangat disayangkan masih terjadi tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap massa aksi dalam penyampaian pandangan di muka umum".

GMNI Kecam Represifitas Aparat Terhadap Kader di Sumbawa
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) Imanuel Cahyadi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) Imanuel Cahyadi mengecam keras aksi pemukulan terhadap Kader GMNI Sumbawa pada Aksi Memperingati Hari Tani Nasional di Kabupaten Sumbawa Besar. Aksi yang digelar pada tanggal 24 September 2020 yang awalnya berlangsung damai tersebut diikuti insiden pemukulan terhadap kader GMNI oleh aparat Kepolisian dan SatPol-PP Kabupaten Sumbawa.

Baca: Hari Tani, GMNI Desak Penuntasan Konflik Agraria

“Sangat disayangkan masih terjadi tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap massa aksi dalam penyampaian pandangan di muka umum. Apalagi isu yang diangkat merupakan permasalahan konflik agraria yang masih belum dituntaskan hingga hari ini,” ujar Imanuel.

Ia melanjutkan, DPP GMNI memang memberikan instruksi kepada seluruh DPC dan DPD GMNI seluruh Indonesia untuk bersama-sama melaksanakan aksi serentak dalam memperingati Hari Tani Nasional sebagai upaya menyampaikan aspirasi di muka umum terhadap persoalan-persoalan Agraria yang masih terus terjadi, baik di level Nasional maupun daerah-daerah.

"Kita telah memberikan instruksi kepada seluruh DPC dan DPD untuk melaksanakan aksi memperingati Hari Tani Nasional dan menyuarakan aspirasi basis tani yang menjadi binaan di setiap DPC dan DPD", jelas Imanuel.

Faisal Akbar yang merupakan Ketua DPP yang berasal dari Sumbawa juga menyayangkan sikap premanisme yang dilakukan oknum aparat keamanan dalam aksi tersebut.

“Kawan-kawan kami itu datang secara baik-baik dengan berbagai tuntutan yang diharapkan dapat diterima, bukan malah justru dijamu dengan aksi kekerasan seperti itu. Itu menggambarkan bahwa Kabupaten Sumbawa telah darurat Demokrasi,” terang Akbar.

Menyikapi situasi yang terjadi, Akbar menegaskan DPP GMNI akan berupaya untuk membantu penyelesaian kasus yang dihadapi kader GMNI Sumbawa tersebut. Ia juga menyerukan beberapa poin tuntutan kepada pihak Kapolres dan Kepala SatPol-PP Kabupaten Sumbawa.

"Adapun beberapa poin tuntutan dari DPP GMNI kepada KAPOLRES dan Kepala Sat Pol-PP Kab. Sumbawa yaitu Pertama, kami meminta kepada Kapolres dan Kepala Sat Pol-PP Kab. Sumbawa untuk menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan tindak kekerasan kepada kader GMNI Sumbawa.

Baca: GMNI Tangerang Bagikan Sembako Pada Rakyat Marhaen

Kedua, DPP GMNI meminta kepada pihak aparat agar menghentikan tindakan represif terhadap massa aksi yang menyampaikan pandangannya di muka umum.

Ketiga, DPP GMNI juga meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa untuk segera mengakomodir tuntutan massa aksi atas persoalan-persoalan konflik agraria dan benar-benar serius mensejahterahkan rakyat dan petani", pungkas Akbar. 

Seperti diketahui, Kader GMNI Sumbawa menjadi korban kekerasan oknum aparat keamanan, tepatnya satuan gabungan Polisi dan Pol-PP pada aksi Hari Tani Nasional 24 September 2020 di halaman kantor Bupati Sumbawa. Dalam aksinya mahasiswa menuntut penyelesaian persoalan agraria dan implementasi UUPA 1960 demi kesejahteraan petani dan rakyat.

Quote