Ikuti Kami

Gus Falah Apresiasi Sinergi PLN & Petani Sejahterakan Kaum Marhaen

Marhaen adalah golongan petani yang menurut Bung Karno terhimpit oleh sistem yang berlaku.

Gus Falah Apresiasi Sinergi PLN & Petani Sejahterakan Kaum Marhaen
 Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menilai sinergi PT PLN (Persero) melalui anak usaha nya, PT PLN Energi Primer Indonesia, dengan lebih dari 5.000 petani untuk amankan pasokan biomassa, sebagai langkah yang menyejahterakan kaum Marhaen.

Marhaen, sambung Gus Falah, adalah golongan petani yang menurut Bung Karno terhimpit oleh sistem yang berlaku. Padahal, kaum Marhaen ini memiliki alat produksi.

Baca: Ternyata Ini Zodiak Ganjar Pranowo, Berikut Karakternya

"Nah, para petani Biomassa itu bisa dikategorikan sebagai Marhaen. Mereka memiliki alat produksi, namun kesulitan memasarkan hasil produksinya, disinilah PLN berjasa 'mempertemukan' mereka dengan pasar," ungkap Gus Falah, Selasa (6/2). 

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, langkah PLN ini bisa meningkatkan kualitas hidup kaum Marhaen tersebut. 

Selain itu, sambung Gus Falah, sinergi PLN dengan para petani Biomassa itu dapat mendorong terwujudnya ekonomi hijau atau green economy di tengah masyarakat. 

"Apalagi, PLN sudah merencanakan pembangkit berbasis energi baru terbarukan bertambah hingga 75% pada 2040, sebagaimana tertuang dalam perubahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik," ujar Gus Falah. 

"Sinergi dengan kaum Marhaen itu juga bisa mendorong tercapainya target bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025," tambahnya. 

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Seperti diketahui, sinergi dengan ribuan petani itu masuk dalam rantai pasok biomassa yang dibangun PLN EPI, mulai dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan biomassa sampai penjualannya atau komersialisasi di PLTU PLN. 

Saat ini, lebih dari 5.000 petani yang bersinergi dengan PLN telah melakukan penanaman tanaman multifungsi di lahan marginal seluas 30 hektar, yang tersebar di Kelurahan Gombang dan Karangasem di Kecamatan Kapanewon Ponjong, di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Quote