Jakarta, Gesuri.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember Hadi Supaaat mengungkapkan, masih ada 40 ribu anak tidak sekolah (ATS) di Jember, Jawa Timur (Jatim), hingga sekarang.
Menurutnya, data tersebut berdasarkan hasil survei Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2020 yang dipublikasikan UNICEF 2023.
Baca: PDI Perjuangan Tugaskan Ganjar Pranowo Dalam Pilkada Serentak
Hadi menilai, data ini sangat mengkhawatirkan di tengah upaya pemerintah dalam program pembangunan manusia. Sebab pendidikan adalah sektor utama untuk mencetak generasi unggul.
"Masih terdapat angka putus sekolah yang cukup tinggi hingga mencapai 40 ribu anak tidak sekolah dari berbagai tingkatan," ujarnya, Rabu (12/6).
Hadi mengatakan, pemicu utama anak tidak sekolah masih didominasi karena faktor ekonomi keluarga, serta pernikahan dini orang tua mereka.
"Peran serta keluarga faktanya juga mempengaruhi tingkat keinginan anak untuk sekolah. Untuk itu, Fraksi PDI Perjuangan mendorong Dinas Pendidikan Kabupaten Jember agar lebih intensif melakukan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak," tegasnya.
Baca: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan
Selain itu, Hadi juga meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Jember bukan hanya melaksanakan rutinitas belajar mengajar saja, tetapi juga mensosialisasikan pentingnya sekolah kepada masyarakat.
"Sehingga permasalahan ATS ini dapat tertanggulangi dengan baik. Dan untuk mencapai tujuan itu, kami menilai stimulus beasiswa perlu dilakukan evaluasi, agar dapat dimanfaatkan sebesar–besarnya bagi mereka, keluarga kurang mampu," ulas Hadi.