Ikuti Kami

Hasanuddin Nilai Kapal Selam Nuklir Australia Bukan Ancaman

TB Hasanuddin menjelaskan tindakan Australia tersebut merupakan bagian dari konflik antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Hasanuddin Nilai Kapal Selam Nuklir Australia Bukan Ancaman
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menilai rencana Australia membuat kapal selam bertenaga nuklir bukanlah ancaman bagi Indonesia. 

TB Hasanuddin menjelaskan tindakan Australia tersebut merupakan bagian dari konflik antara Amerika Serikat (AS) dan China. Dia menyebut Australia merupakan salah satu sekutu AS di kawasan Asia Pasifik.

"Ini menimbulkan ketegangan karena sepertinya yang dihadapi China. Amerika tidak ingin jalur logistik dan perdagangan Amerika terganggu. Karena, kita tahu bahwa sekutu Amerika di Asia Pasifik kan salah satunya Australia," kata TB Hasanuddin.

Baca: Hasanuddin: Perlu Ada "The Rising Star" Calon Panglima TNI

Meski menimbulkan ketegangan, kata Hasanuddin, Indonesia tidak perlu menyikapi secara berlebihan terhadap proyek kapal selam nuklir Autralia. Dia mengingatkan Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif.

"Indonesia bersyukur politik luar negeri bebas aktif, jadi sejak dulu tidak pernah bergabung ke salah satu blok. Semua sahabat, semua teman. Kita tidak ambil blok kiri, kanan, atau ke mana," ucapnya.

Atas dasar itu, menurutnya, proyek kapal selam nuklir Australia bukan ancaman bagi RI. Dia mengatakan kapal selam nuklir itu bukan ancaman karena Indonesia tidak menganggap Australia sebagai musuh.

"Karena bukan ancaman. Bukan ancaman karena kita tidak melakukan sikap permusuhan. Bukan ancaman. Kita semua bersahabat, berteman. Karena prinsip kita, tidak ingin melakukan agresi terhadap negara tetangga," ujarnya.

TB Hasanuddin menilai proyek kapal selam nuklir Australia juga masih belum jelas. Dia juga menyebut kapal selam bertenaga nuklir merupakan hal yang biasa.

Baca: Utut Minta Bakamla Siapkan Naskah Akademik RUU Kamla

"Tapi kalau kapal selam tenaga nuklir itu, itu sudah biasa di negara maju. Ada kapal selam bertenaga nuklir atau kapal bersenjata nuklir. Ini Australia yang mana?" katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan kapal selam nuklir yang didukung Amerika Serikat merupakan pilihan yang lebih baik bagi negaranya. Hal itu menjawab kemarahan Prancis usai Australia membatalkan proyek kapal selam konvensional dengan Prancis.

Dutton mengatakan kapal selam diesel konvensional hanya bisa memberi keunggulan bagi negara tersebut hingga memasuki tahun 2040-an saja. Atas dasar itulah mereka memilih kapal selam bertenaga nuklir.

Quote