Ikuti Kami

Hasto Wardoyo: Rebranding BKKBN Tuntas November 2019

Tujuan rebranding agar gema program-program BKKBN menggema di kalangan generasi muda.

Hasto Wardoyo: Rebranding BKKBN Tuntas November 2019
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo di Focus Group Discussion PDI Perjuangan dengan tema "Strategi Pembangunan Kesehatan Menuju Manusia Indonesia yang Berkualitas" di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Selasa (23/7). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan BKKBN sedang berupaya melakukan rebranding menyeluruh. Rebranding itu akan dilakukan terhadap visi, misi,jargon, logo dan lagu BKKBN. 

Tujuan rebranding itu agar gema program-program BKKBN menggema di kalangan generasi muda.

Baca: Eriko Ungkap Tiga Persoalan Sektor Kesehatan

Hasto mengatakan hal itu dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Strategi Pembangunan Kesehatan Menuju Manusia Indonesia yang Berkualitas" di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Selasa (23/7).

"Target saya, November 2019 rebranding ini bisa selesai," kata Hasto.

Dengan rebranding ini, Hasto menginginkan generasi muda paham dan sadar tentang arti penting Keluarga Berencana. Selain itu, diharapkan juga generasi muda sadar akan pentingnya kesehatan reproduksi. 

Untuk itu, diperlukan jargon, logo atau lagu yang sesuai dengan konteks kekinian.

"Bisa juga untuk mendapat lagu yang tepat untuk BKKBN, nanti diadakan lomba," ujar Hasto.

FGD ini diadakan PDI Perjuangan sebagai wahana untuk menerima masukan dari berbagai pemangku kepentingan di sektor kesehatan. Semua masukan itu akan diolah untuk menyusun strategi pembangunan kesehatan nasional guna menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas. 

Baca: PDI Perjuangan Akan Rumuskan Konsep Kedaulatan Kesehatan 

Hadir  dalam FGD ini tokoh-tokoh partai seperti Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, politisi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning, dan anggota Komisi IX DPR-RI Abidin Fikri. 

Hadir pula para pemangku kepentingan di bidang kesehatan seperti Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Henry Salim Siregar dan tokoh kedokteran Judilherry Justam.

Quote