Jakarta, Gesuri.id - Implementasi terhadap nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda dalam kehidupan akademik terutama untuk menanamkan dasar-dasar moral, etika, dan perilaku yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk karakter positif pada anak-anak muda.
"Generasi muda diajarkan untuk memahami makna setiap sila dan bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Para orang tua dan guru bisa menggunakan contoh-contoh dari kehidupan nyata yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dalam proyek kelompok atau keadilan dalam kegiatan akademik," kata Putra dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Minggu (11/8) di Jakarta.
Menurut Putra, generasi muda bisa mengimplementasikan nilai Pancasila dengan pembiasaan perilaku positif di kehidupan sehari-hari. "Pelaksanaan upacara bendera, kegiatan gotong royong, dan sikap saling menghormati antara warga akademik adalah bentuk nyata penerapan nilai-nilai Pancasila. Disiplin yang diterapkan di kehidupan akademik juga harus mengacu pada nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, kemanusiaan, dan penghargaan terhadap hak-hak orang lain," katanya.
Putra juga mengatakan, tenaga pengajar, tenaga pendidik harus menjadi role model dalam penerapan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, dengan bersikap adil, menunjukkan sikap toleransi, dan menjaga persatuan di lingkungan sekolah. "Apresiasi terhadap anak muda yang menunjukkan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran dan kepedulian terhadap sesame sangat perlu dilakukan untuk membangkitkan kecintaan terhadap Pancasila, ujarnya.
Melibatkan anak muda, tambah Putra, dalam kegiatan gotong royong di masyarakat dapat menumbuhkan semangat persatuan dan kepedulian sosial. Mengadakan pelatihan kepemimpinan yang menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinan yang demokratis, adil, dan beretika. "Media sosial juga bisa digunakan untuk menyebarkan konten yang mendidik tentang Pancasila, seperti video, permainan edukatif, dan artikel yang menarik minat siswa," katanya.
Untuk itu, kata Putra, penerapan Pancasila dalam pendidikan karakter generasi muda di sekolah membutuhkan pendekatan yang holistik dan berkesinambungan. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter kuat dan mampu berkontribusi positif bagi bangsa dan negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Internalisasi Pancasila bisa terbentuk jika kita memiliki rasa kemanusiaan yang merupakan sikap universal untuk mempertahankan martabat manusia. Oleh karenanya perlu komitmen dan konsistensi dalam menjalankannya di kehidupan sehari-hari," ujarnya.