Jakarta, Gesuri.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar dua program dalam menjaga stabilitas dan harga pangan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Kempling Semar (Ketahanan Pangan Keliling Semarang) serentak di 1.530 titik.
Bantuan pangan murah ini disediakan di tingkat RW warga mendapatkan akses mudah di tengah tren kenaikan.
Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mengatakan, program kolaboratif Kempling Semar dan GPM menjadi andalan menyiapkan strategi agar harga stabil dan ketersediaan pangan aman.
"Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang menjaga ketahanan pangan, melindungi daya beli masyarakat, dan menciptakan stabilitas harga. Keuntungan dan manfaat dinikmati konsumen dan petani, agar ada simbiosis memangkas rantai distribusi sehingga harga jual petani adil dan harga beli konsumen wajar," ucap Agustina, Selasa (12/8).
Kegiatan program, lanjut Agustina, Pemerintah Kota Semarang ingin akan memberikan manfaat baik khususnya untuk masyarakat, dapat menikmati pangan terjangkau di lingkungan terdekat, dan bisa dimanfaatkan pelaku UMKM sebagai peluang dalam promosi produk.
Sedangkan bagi pemerintah daerah, program ini menjadi sarana efektif mengendalikan inflasi sekaligus memperkuat jaringan distribusi pangan hingga ke tingkat RW.
"Kita bisa menjaga kesejahteraan warga di tengah dinamika harga pangan dengan sinergi semua pihak," kata Agustina.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Kota Semarang sendiri mencatat prestasi pengendalian inflasi yang signifikan. Selama satu tahun terakhir, inflasi berhasil ditekan dari 22% menjadi 6,7%.
Gebrakan dua program Pemkot Semarang ini bekerja sama dengan Bank Indonesia dan BULOG. Di 1.530 titik RW, BULOG menyalurkan 15.149 kemasan beras @5 kg dengan total 75,745 ton. Berbagai kebutuhan komoditas pangan maupun non pangan juga dijual melalui UMKM setempat.